Laporan Wartawan Gridhot.Id, Siti Nur Qasanah
Gridhot.Id - Kontak senjata antara aparat gabungan TNI/Polri dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) kembali terjadi.
Ya, kontak senjata tersebut terjadi di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, pada Minggu (15/3/2020).
Melansir Kompas.com, Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw mengatakan, aparat keamanan sudah menguasai kawasan Tembagapura.
Tetapi, masyarakat yang sebelumnya memilih mengungsi, belum berani kembali ke rumahnya.
"Kondisi di Tembagapura sudah relatif aman terkendali, tapi masyarakat belum kembali," kata Waterpauw di Jayapura, Senin (15/3/2020).
Kontak senjata itu, terjadi dalam proses penegakan hukum terhadap 5-6 KKB yang tergabung di wilayah Tembagapura.
Pada saat terjadi kontak senjata, lanjutnya, KKB di sana bersatu.
Walau begitu, empat orang KKB dilaporkan tewas tertembak dalam kontak senjata tersebut.
"Berhasil dilumpuhkan empat orang (anggota KKB)," ujarnya.
Berdasarkan identifikasi, empat anggota KKB yang tewas dalam baku tembak tersebut bernama Pentium Muda Waker (45), Moni Weker (30), Lani Manggai (30), dan seoarang perempuan Lera Magai (28).
Selain menewaskan empat anggota KKB, sebagaimana dikutip dari ANTARA, TNI/Polri juga mendapatkan tiga pucuk senjata api berbagai jenis yang sebelumnya dikuasi KKB.
Tiga pucuk senjata api tersebut terdiri atas, dua pucuk AK 47 dan satu pucuk M 16.
"Memang benar, Minggu (15/3/2020), tim gabungan yang melakukan penegakan hukum berhasilkan melumpuhkan empat anggota KKB dan mendapatkan tiga pucuk senpi," ungkap Waterpauw, di Jayapura, Senin (16/3/2020).
Waterpauw menyebut, upaya penegakan hukum terhadap KKB yang terus melakukan teror kepada warga dan aparat, akan terus dilakukan.
"Penegakan hukum akan terus dilakukan hingga kawasan itu benar-benar aman dari gangguan KKB," tagas Waterpauw.
Ketika ditanya tentang rencana-rencana pemulangan warga dari kampung-kampung sekitar Tembagapura, Waterpauw mengaku belum mengetahui secara pasti kapan mereka akan dipulangkan.
"Belum ada rencana pemulangan para pengungsi," akunya.
(*)
Source | : | Kompas.com,ANTARA |
Penulis | : | Siti Nur Qasanah |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar