Tetapi menyediakan platform untuk populis anti-UE dan mempolarisasi debat, demikian ditunjukkan oleh analisis oleh UE dan kelompok-kelompok non-pemerintah.
Laporan EEAS mengutip kerusuhan pada akhir Februari di Ukraina, negara bekas republik Soviet yang kini berusaha bergabung dengan UE dan NATO, sebagai contoh konsekuensi dari disinformasi semacam itu.
Dikatakan, beredarnya surat palsu yang mengaku berasal dari kementerian kesehatan Ukraina secara keliru memberitakan ada lima kasus virus corona di negara itu.
Pihak berwenang Ukraina mengatakan surat itu dibuat di luar Ukraina, kata laporan Uni Eropa.
Ada lagi disinformasi lainnya yang mengatakan bahwa virus corona adalah ciptaan manusia.
"Pesan disinformasi Pro-Kremlin memajukan narasi bahwa virus corona adalah ciptaan manusia, dipersenjatai oleh Barat," kata laporan itu, yang pertama kali dikutip oleh Financial Times.
Dilansir dari Reuters, sebuah dokumen milik Uni Eropa bocor.
Dokumen yang didapat oleh Reuters itu menunjukkan, media Rusia telah mengerahkan "kampanye disinformasi atau informasi sesat yang signifikan" terhadap Barat.
Hal itu dimaksudkan untuk memperburuk dampak virus corona.
Tujuannya tak lain untuk menimbulkan kepanikan dan menabur ketidakpercayaan.