Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Genap Seminggu Lakukan Lockdown, India Alami Kekacauan Besar, Buruh yang Terlantar Penuhi Jalanan Kota Lakukan Aksi Mudik Jalan Kaki Massal

None - Selasa, 31 Maret 2020 | 05:13
Pekerja migran di sebuah taman di New Delhi minggu lalu. Penutupan bisnis di seluruh India yang mempekerjakan migran telah membengkakkan jumlah tunawisma.
Rebecca Conway/The New York Times

Pekerja migran di sebuah taman di New Delhi minggu lalu. Penutupan bisnis di seluruh India yang mempekerjakan migran telah membengkakkan jumlah tunawisma.

“Kamu takut penyakitnya, hidup di jalanan. Tetapi saya lebih takut kelaparan, bukan korona, ”kata Papu (32).

“Kamu takut penyakitnya, hidup di jalanan. Tetapi saya lebih takut kelaparan, bukan korona, ”kata Papu (32).

Disaat negara-negara lain melakukan lockdown demi menahan penyebaran SARS-CoV-2, di tempat-tempat yang padat dan miskin seperti India, banyak yang khawatir tindakan itu dapat memicu kerusuhan sosial.

Modi memerintahkan 1,3 Miliyar warganya untuk tinggal di rumah selama tiga minggu.

Namun jutaan dari mereka tinggal di daerah kumuh dengan lusinan anggota keluarga dan harus berbagi kamar.

Baca Juga: 'Kami Siap Bertempur di Garda Depan, Tapi Lindungi Peralatan Tempur Kami, Kalau Tidak Kami Mati'

Buruh migran telah memprotes aturan tersebut di seluruh India.

Pada hari Sabtu ribuan orang telah turun ke jalanan di negara bagian selatan Kerala, mengatakan bahwa mereka belum makan selama berhari-hari.

Pihak berwenang membubarkan kerumunan demi kebaikan, namun perintah itu diabaikan.

Hingga Minggu pagi, hanya satu dari 36 pemerintah negara bagian dan teritorial India, Uttar Pradesh, yang telah mengatur untuk membawa pulang para migran dan menugaskan sekitar 1.000 bus untuk menjemputnya.

Sementara mereka yang tidak kebagian bus, harus rela berjalan kaki untuk pulang.

Baca Juga: Putar Otak Saat Sepi Job di Tengah Wabah Corona, Anang Hermansyah Lakukan Hal Ini di Rumah, Isi Waktu Luang dengan Kreativitas

PM Modi mengumumkan penguncian, yang mencakup larangan perjalanan antar negara bagian, dengan pemberitahuan hanya empat jam pada hari Selasa, meninggalkan populasi migran yang sangat besar terdampar di kota-kota besar.

Source :Sosok.id

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x