"Saya berpikir untuk setiap yang datang, atau asisten saya briefing semua untuk jangan pernah membahas tentang virus corona di rumah ini," ucap Sarwendah.
"Karena kami sudah harus bisa memilih mana yang bisa dijadikan edukasi dan mana yang tidak bisa diterima oleh pikiran kami. Karena kami ingin dijauhkan dari sehgla pkiran atau berita hoax yang menakuti kami," tambahnya.
Akan tetapi, kesedihan Ruben semakin menjadi ketika memikirkan nasi dan gaji karyawannya.
Selama hampir sebulan ini gerai bisnis Ruben mengalami kerugian yang cukup banyak.
Karyawan tentu masih mengharapkan gaji yang sama seperti bulan-bulan sebelumnya sebelum pandemi Covid-19 melanda Indonesia.
Di sisi lain, Ruben pun masih tetap harus memikirkan keluarganya yang juga jadi prioritas utama.
"Di saat kondisi begini, pikiran suami saya sudah bisa dibilang campur aduk. Pasti semua orang yang punya usaha kena imbasnya akibat virus corona," tutur Sarwendah.
Sarwendah pernah bertanya kepada Rubenterkait masalah bisnisnya yang kena imbas besar akibat pandemi virus corona.
"Apa sih yang buat kamu itu mumet banget yank?" tanya Sarwendah kepada Ruben.
Source | : | TribunnewsBogor.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Candra Mega Sari |
Komentar