Laporan Wartawan Gridhot, Desy Kurniasari
Gridhot.ID - Seorang pria bermasker mengaku sebagai anggota TNI di sebuah toko handphone (HP).
Modus yang digunakan pelaku adalah ingin membeli HP namun tidak membawa uang.
Kejadian tersebut diunggah oleh akun Instagram @qanitafachirah.
Kejadian tersebut terjadi di toko HP Lorbo Cell, Kepanjen, Kabupaten Malang pada Sabtu (11/4/2020) malam.
Berdasarkan unggahan tersebut, pelaku mengancam korban dengan seolah-olah hendak mengeluarkan pistolnya dari dalam tasnya.
Pelaku mengancam korban agar menyerahkan 3 buah HP seharga Rp 5 jutaan padanya.
"Belagak dia sok sok an mau beli hp 3 biji yg dia pilih harganya diatas 5jt an. Tapi dia GAK ngelaurin duit dan sepertinya emg gabawa duit tapi minta hp nya dibuka. Pas mama saya udah curiga dia ngeluarin pistol," tulis akun Instagram tersebut.
Berdasarkan unggahan korban, dari pelaku tercium bau alkohol sehingga diduga pelaku dalam kondisi mabuk.
Pelaku datang ketika toko hendak tutup dan mengusir beberapa orang yang berada di depan toko tersebut.
"Baru aja dia dateng bau alkohol. Posisi toko mau tutup tapi didepan toko ada bbrp orang dan dia nyuruh mereka buat pergi," ujarnya.
Menurut korban, pelaku telah merencanakan aksinya lantaran nomor polisi kendaraan yang digunakan oleh pelaku telah ditekuk.
Pelaku mengaku sebagai anggota TNI Yon Zipur 5 Kepanjen.
"Udah jelas direncanain plat nya juga sudah ditekuk. Dia juga sempet ngaku2 kalau dia anggota sipur kepanjen," pungkasnya.
"Kamu bawa pistol a?" tanya seorang pria yang berada di dalam pagar toko.
"Iyo (iya) lapo (emang kenapa)?" jawab pria bermasker dengan nada emosi sembari memegang isi tasnya yang disebut membawa pistol.
Melansir Suryamalang.com, ketika dikonfirmasi, Qanita Fachriah menerangkan, ciri-ciri pria yang mendatangi tokonya adalah mengenakan kaos putih, masker hitam, topi hitam dan celana pendek.
Pria tak dikenal yang datang ke konter hp dengan kondisi mabuk itu, pada pukul 23.00 malam waktu setempat.
Saat itu, pria bermasker awalnya ingin membeli 3 buah handphone yang harganya lebih dari Rp 5 juta.
Namun tak kunjung menyodorkan uang sebagai alat pembayaran dan tetap memaksa ingin membeli HP.
"Pria itu terus meminta HP agar dibuka," kata Qanita.
Karena permintaanya tak kunjung dituruti, pria tak dikenal itu lantas mengeluarkan pistol dari tasnya.
Dari mulutnya, pria itu mengaku anggota TNI dari Yon Zipur 5 Kepanjen.
Setelah beberapa saat pria misterius itu kemudian meninggalkan lokasi.
Sementara itu, dilansir Gridhot dari akun Instagram @patriotjournalism, tak lama setelah kejadian, pelaku berhasil dibekuk.
Pelaku tampak babak belur dihajar massa dan diikat.
Pelaku kini diamankan di Polsek Sumbermanjing. (*)