Berdasarkan data Volcanic Explosivity Index (VEI), Gunung Anak Krakatau memiliki nilai VEI 2-3, yang artinya tergolong rendah hingga sedang.
Menurut Mirzam, Gunung Anak Krakatau baru muncul ke permukaan sejak tahun 1927.
Dan sejak tahun tersebut, Gunung Anak Krakatau tumbuh besar.
Gunung Anak Krakatau adalah sisa sejarah panjang letusan Krakatau Purba yang berlangsung sejak abad ke-5, hingga letusan pada tahun 1883 yang hanya menyisakan Rakata, Panjang, dan Sertung.
Hampir setiap tahun, Gunung Anak Krakatau memperlihatkan aktivitas vulkanisme.
Pola letusannya pun kini tercatat semakin teratur sejak tahun 2008 lalu.
Letusan eksplosif dan efusi tersebut datang silih berganti setiap dua tahun sekali dan membentuk pola.
Source | : | Kontan.co.id,Kompas.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar