Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Ada Kwitansinya, Keluarga Guru Ngaji Ini Habiskan Semua Tabungan Mereka demi Makamkan Sang Tante yang Jadi ODP Corona, Rp 15 Juta Raib Demi Sewa Ambulan dan Petugas

None - Kamis, 16 April 2020 | 14:13
Kwitansi harga sewa ambulan dan petugas khusus
Warta Kota/Andika Panduwinata

Kwitansi harga sewa ambulan dan petugas khusus

Gridhot.ID - Sudah jatuh tertimpa tangga pula.

Satu keluarga di Tangerang ini harus merelakan semuanya.

Keluarga jenazah Covid-19 di wilayah Ciledug, Kota Tangerang tengah merasakan duka yang mendalam.

Selain harus ditinggal anggota keluarga untuk selamanya, mereka terpaksa merogoh Rp. 15 juta untuk sewa mobil Ambulans.

Baca Juga: Bertelanjang Dada dengan Tato Huruf Kapital A, Pria Ini Ngaku-ngaku Dirinya Pimpinan Anarko, Bukannya Ditakuti, Malah Diejek Habis-habisan Oleh Netizen: Ketua Apa Ukuran Kertas?

Daryanto yang merupakan keponakan korban menjelaskan, tantenya ini sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP) Covid-19.

Korban dinyatakan meninggal dunia di RS Bakti Asih, Kota Tangerang.

Namun keluarga mengaku kesulitan untuk memakamkan korban yang merupakan perempuan berusia 50 tahun ini.

Daryanto menyebut dirinya menunggu lama untuk mendapatkan pelayanan 112 mobil Ambulans milik Pemkot Tangerang.

Baca Juga: Bar-bar! Masyarakat India Mengganas di Tengah Pandemi Corona, Lakukan Aksi Turun ke Jalan Tolak Lockdown hingga Serang Polisi Pakai Pedang

"Makanya dari pada saya menunggu lama khawatir jenazah sudah bau, saya inisiatif sewa mobil Ambulans lain," ujar Daryanto kepada Warta Kota, Rabu (15/4/2020).

Ia menggunakan jasa Tangerang Ambulans Service. Dan telah melakukan kesepakatan untuk melakukan pembayaran.

"Bayar Rp. 15 juta. Itu layanannya selain ambulans ada juga peti mati dan dilengkapi alat pelindung diri (APD) sesuai prosedur pemakaman Covid-19," ucapnya.

Menurutnya keluarga pun merelakan uang tersebut. Dan segera memakamkan korban di tanah wakaf dekat kediamannya yakni Ciledug, Kota Tangerang.

Baca Juga: Terlihat Bahagia di Tengah Situasi Darurat Corona, Andre Taulany Mendadak Minta Maaf, Sang Komedian: Kita Bisa Melewati Cobaan Ini

"Beruntungnya uangnya enggak pinjam sana pinjam sini. Korban guru ngaji punya tabungan sekitar Rp. 8 juta. Sisanya anggota keluarga lain pada urunan," kata Daryanto.

Khawatir Jenazah Bau

Kekecewaan mendalam dirasakan satu keluarga di bilangan Ciledug, Kota Tangerang.

Mereka harus merogoh belasan juta rupiah untuk mengantar jenazah pasien Covid-19 karena kesulitan mendapatkan mobil Ambulans dari pemerintah.

Hal itu diungkapkan langsung oleh Daryanto yang merupakan keponakan korban.

Baca Juga: Ajak Makan Ikan untuk Cegah Virus Corona, Postingan Susi Pudjiastuti di Akun Instagram Malah Bikin Salah Fokus Netizen: Itu yang di Sebelah Ganteng Bu

Tantenya yang berusia 50 tahun merupakan Orang Dalam Pemantauan (ODP) Covid-19 yang meninggal dunia pada tanggal 7 April 2020.

Daryanto yang merupakan keponakan pasien yang dinyatakan suspek Covid-19 mengaku kecewa dengan Pemerintahan Kota Tangerang.

Sebab keluarganya harus merogoh uang Rp 15 juta untuk menyewa mobil ambulans dalam mengantarkan jasad tantenya ini ke tempat pemakaman.

"Kecewa, dalam hal ini pemerintah tidak tanggap," ujar Daryanto warga asal Ciledug, Kota Tangerang itu kepada Warta Kota, Rabu (15/4/2020).

Baca Juga: Sudah Nyaman Hidup di Balik Jeruji, Napi Kasus Narkoba Ini Tolak Hak Asimilasi Corona: Kalau Saya Keluar, Mau Kemana?

Ia menjelaskan awalnya korban dilarikan ke RS Bakti Asih, Kota Tangerang. Kemudian pihak dokter menyatakan bahwa korban merupakan Orang Dalam Pemantauan (ODP) Covid-19.

"Ada masalah di paru-parunya, setelah menjalani perawatan meninggal dunia. Kemudian pihak rumah sakit menelepon layanan 112 Pemkot Tangerang untuk membawa jenazah tante saya ini," ucap Daryanto.

"Tapi ditunggu-tunggu lama datangnya. Malah tidak ada jawaban. Jenazah tante saya keburu bau dan harus segera dimakamkan," sambungnya.

Daryanto pun berinisiatif untuk menyewa jasa mobil Tangerang Ambulans Service.

Baca Juga: Meningkat Drastis, Jumlah Pasien Sembuh dari Corona Jadi 76 Orang, Khofifah Bongkar Rahasia Strategi Penanggulangannya

Terjadi kesepatakan dengan biaya Rp15 juta.

"Apa karena tante saya ini hanya ODP jadinya tidak dilayani mobil Ambulans 112 Pemkot Tangerang itu. Apa karena korban menggunakan BPJS."

"Terus terang saya kecewa, peran pemerintah di sini terasa tidak ada. Semoga tidak ada korban lainnya yang mengalami seperti ini lagi," kata Daryanto

Guru ngaji

Baca Juga: Drone TNI Sempat Buat Seorang Janda Ketakutan, Sang Buruh Tani Sampai Tiarap di Tengah Ladang, Ekspresinya Berubah Saat Tiba di Rumah, Dandim Cianjur Datang Bawa Nasib Mujur

Darto menerangkan, tantenya yang meninggal merupakan seorang guru mengaji.

"Tante saya ini merupakan guru ngaji," ujar Daryanto kepada Warta Kota, Rabu (15/4/2020).

Menurutnya korban meninggal dunia pada sepekan yang lalu.

Kemudian viral di jagat media sekarang ini dikarenakan postingan kwitansi penyewaan mobil ambulans senilai Rp 15 juta.

Baca Juga: Drone TNI Sempat Buat Seorang Janda Ketakutan, Sang Buruh Tani Sampai Tiarap di Tengah Ladang, Ekspresinya Berubah Saat Tiba di Rumah, Dandim Cianjur Datang Bawa Nasib Mujur

"Korban punya suami dan dua anak," ucapnya.

Daryanto menyebut saat ini keluarga korban sedang diisolasi.

"Suaminya kerja di daerah Thamrin, Jakarta," kata Daryanto.

Warta Kota mencoba menghubungi Sekda Kota Tangerang Herman Suwarman untuk menanyakan persoalan ini.

Baca Juga: Meski 'Ditahan' Lagi, Ahok Ungkapkan Rasa Syukurnya di Balik Wabah Corona, Suami Puput Nastiti Devi: Lihat Segala Kesulitan dengan Perspektif yang Benar

Namun Herman yang juga sebagai Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kota Tangerang sampai berita ini diturunkan belum memberikan jawaban

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Rogoh Rp 15 Juta untuk Sewa Ambulans, Keluarga Jenazah Covid-19 Bongkar Tabungan dan Urunan.

(*)

Source : Warta Kota

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x