Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

12 Jam Bekerja Tiap Hari di Rumah Sakit, Petugas Kesehatan Ini Justru Tertular Virus Corona Hingga Akhirnya Meninggal Dunia Sendirian, Perjanjian dengan Sang Putri Gagal Ditepati

None - Jumat, 17 April 2020 | 19:35
Petugas memindahkan mobil ambulans di samping ruang isolasi RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara, (5/3/2020).
Kompas.com

Petugas memindahkan mobil ambulans di samping ruang isolasi RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara, (5/3/2020).

Gridhot.ID - Petugas kesehatan memang menjadi yang paling rawan tertular virus corona.

Banyak korban jiwa yang sakit dan meninggal dunia karena virus ini.

Namun banyak juga yang berhasil sembuh setelah melawan covid-19.

Sayangnya, Madhvi Aya (61) tak berhasil memenuhi janji terakhir pada putriya.

Baca Juga: 6 Tahun Lalu Nyolong Senjata di Puncak Jaya, Lekagak Telenggen Kini Kehilangan Sniper Andalannya, Kekuatan KKB Papua Mulai Goyah Usai Menderita Walia Tewas dalam Kontak Senjata dengan TNI

Bulan lalu Madhvi Aya sadar apa yang terjadi pada dirinya hingga terbaring di rumah sakit.

Wanita asal India ini bekerja sebagai asisten dokter di Amerika Serikat.

Selama beberapa tahun, ia bekerja di Woodhull Medical Center, Brooklyn.

Selama masa pandemi virus corona, Aya bekerja di ruang gawat darurat Woodhull, hingga akhirnya ia sendiri terinfeksi virus corona.

Baca Juga: Meski Pandemi Corona Sedang Melanda Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan Tegaskan Pengembangan Wisata Danau Toba Harus Tetap Berjalan, Intruksikan 7 Kementrian untuk Bekerjasama

Kisah sedih Madhivi Aya yang akhirnya meninggal dunia karena virus corona.

Bahkan ia tak bisa menepati janji untuk kembali pulang pada putrinya.

Sebelum meninggal dunia, Aya sempat berkirim pesan pada suaminya.

Apa pesan yang dikirim pada suami, bagaimana janji Aya pada putrinya?

Baca Juga: 2 Detik Langsung Hilang Seketika, Patung Dewa Perang Terbesar di Asia Tenggara Ini Hancur Tanpa Sedikitpun Pertanda, Begini Penampakan Runtuhnya Hingga Polisi Tak Boleh Masuk

1. Pesan Suami dan Anaknya

Dalam sebuah pesan singkat kepada keluarganya, Aya menceritakan nyeri dada hebat ketika berusaha bangun dari tempat tidur.

"Aku belum membaik seperti seharusnya," tulis Aya kepada suaminya, Raj, pada 23 Maret 2020, dilansir dari The New York Times.

Ketika kondisinya semakin memburuk, ia mulai jarang menghubungi keluarganya di rumah.

Baca Juga: 2 Detik Langsung Hilang Seketika, Patung Dewa Perang Terbesar di Asia Tenggara Ini Hancur Tanpa Sedikitpun Pertanda, Begini Penampakan Runtuhnya Hingga Polisi Tak Boleh Masuk

Pada 25 Maret 2020, putrinya yang bernama Minnoli (18) mengirim pesan kepadanya. Ia mengaku sangat merindukan pelukan ibunya.

"Aku merindukanmu, Ibu. Tolong jangan putus asa karena aku belum menyerah. Aku membutuhkanmu, Bu. Aku ingin Ibu kembali padaku," tulis Minnoli.

2. Tak Tepati Janji Hingga Kesedihan Keluarga

Pasien belum dinyatakan suspect Corona.

Baca Juga: Dituding Lecehkan Nabi, Pemuda Surabaya Plesetkan Lagu Aisyah Istri Rasulullah hampir Jadi Bulan-bulanan Warga, Sempat Terkepung Sebelum Digelandang Polisi

Keesokan harinya, Aya sempat membalas pesan singkat putrinya itu.

"Aku mencintaimu. Ibu akan kembali," tulis Aya.

Namun, itu adalah pesan terakhir yang dikirimkan oleh Aya kepada putrinya.

Madhvi Aya bersama suami dan putrinya
Dok Keluarga

Madhvi Aya bersama suami dan putrinya

Ia tak pernah kembali untuk selamanya.

Baca Juga: 8 Tahun Manjanda, Sophia Latjuba Ternyata Kesulitan Dapat Pria yang Sesuai dengan Kriteria, Tipe Suami Idaman Mantan Ariel Noah Bikin Sosok Ini Geleng-geleng Kepala: Lu Nikah Aja Sama Microwave!

Aya meninggal dunia tanpa didampingi oleh suami dan putri tercintanya.

"Ia selalu ada untuk kami, kapan pun kami mau. Tapi ketika ia sakit, tak satu pun yang ada di sebelahnya," kata suaminya.

Putri Aya, Minnola, mengungkapkan, emosinya bercampur aduk dari kesedihan yang mendalam hingga ketidakpercayaannya.

Ia berpikir untuk menjadi dokter, tetapi merasa marah pada sistem perawatan kesehatan yang menurutnya tak bisa melindungi para pekerja medis di garis depan.

Baca Juga: Masih Polos Tak Tahu Apa-apa, Putri Angkat Venna Melinda Mendadak Tanyakan Sosok Ayahnya, Ibunda Verrel Bramasta Kelabakan Hingga Harus Berbohong pada Vania Athabina

"Aku hanya ingin bisa memeluknya dan membuatnya berbicara bahwa semuanya akan baik-baik saja," kata Minnoli.

3. Rekan Kerja juga Terpukul

Aya pindah ke Amerika Serikat pada tahun 1994. Ia mulai bekerja di Woodhull pada 2008 dan menjadi asisten dokter senior.

Rekan kerjanya mengatakan, Aya membina rekan-rekan lain yang lebih muda dengan menceritakan pengalamannya sebagai ahli anestesi dan ahli penyakit dalam di India.

Baca Juga: 30 Tahun Sambung Hidup Lewat Dunia Hiburan, Aktris Senior Ini Banting Setir Jadi Sopir Taksi Online Gara-gara Sepi Job: Katanya Penghasilannya Besar

"Ini merupakan pukulan besar bagi kita semua," kata Robert Chin, Direktur Departemen Darurat di Woodhull.

Seperti rumah sakit lainnya, Woodhull telah mengubah satu per satu bangsalnya menjadi unit perawatan intensif darurat ketika virus mulai melonjak di New York.

Ketika rumah sakit hampir kehabisan ventilator, alat pelindung untuk staf medis dan peralatan lainnya, rumah sakit meminta bantuan kepada pusat medis untuk membantu dan memindahkan pasien ke tempat lain.

4. Awal Tertular

Baca Juga: Kapok Pernah Nikah dengan Janda Kaya, Nassar Pengin Persunting Daun Muda, Mantan Suami Muzdalifah: Menikah dengan yang Punya Embel-embel Itu Nggak Semudah yang Dibayangkan

Belum diketahui bagaimana Aya terinfeksi.

Rumah sakit tempatnya bekerja baru mewajibkan pemakaian masker untuk semua pekerja pada 17 Maret 2020 ketika krisis mulai terjadi.

Di masa-masa itu, Aya harus bekerja selama 12 jam untuk merawat pasien.

Aya mulai batuk sekitar waktu shift terakhirnya pada 12 Maret 2020 dan menjalani pengujian.

Baca Juga: Ngasal Cari Suami yang Penting Kaya, Nasib Artis Cantik Ini Endingnya Sengsara, Diusir Mertua dan Diangkut Pakai Truk ke Kampung Halamannya: Maklum Masih Polos

Selama beberapa hari berikutnya, mereka dikarantina di lantai berbeda di rumahnya. Aya juga tidak memiliki penyakit bawaan.

Akan tetapi, batuknya semakin memburuk dan menderita demam.

Pada 18 Maret 2020 sore, Raj mengantar istrinya ke Long Island Jewish Medical Center, dekat rumah mereka.

Selama satu setengah jam, Raj menunggu di mobil sambil terus mengontak istrinya apakah ia telah menerima perawatan.

Baca Juga: Minta Instagram dan Facebooknya Dibanjiri Laporan, Yasonna Laoly Belum Temukan Bukti Pungli di Lapas, Menkumham : Kalau Ada yang Tahu, Tolong Laporkan!

"Pulanglah, aku masih menunggu," tulis Aya kepada suaminya.

5. Positif Covid-19

Pukul 4.47 pagi berikutnya, Aya mengirim pesan bahwa ia masih menunggu tempat tidur.

Ia juga menolak saat suaminya akan menuju ke rumah sakit dan membawakannya kopi.

Baca Juga: Seolah Mancing, Akun Instagram Dewa 19 Tiba-tiba Unggah Foto Ahmad Dhani Akur Sepanggung dengan Maia Estianty dan Mulan Jameela, Netizen: Ditunggu Reuni 2 Bunda Cantik Ini

Ayu pun memberitahu suaminya bahwa ia dinyatakan positif virus corona.

"Aku sangat menyesal mendengarnya," jawab suaminya.

Keesokan harinya, Minnoli pun pulang dan tahu bahwa ibunya terinfeksi virus corona.

Selama beberapa minggu, Minnoli terus mengirim pesan kepada ibunya yang kondisinya terus memburuk.

Baca Juga: 6 Tahun Lalu Nyolong Senjata di Puncak Jaya, Lekagak Telenggen Kini Kehilangan Sniper Andalannya, Kekuatan KKB Papua Mulai Goyah Usai Menderita Walia Tewas dalam Kontak Senjata dengan TNI

Pada akhir pekan, kondisi ibunya semakin sulit untuk bernapas.

6. Meninggal Dunia

Pada pagi hari, 29 Maret 2020, kondisi Aya semakin memburuk.

Para dokter kemudian bertanya kepada Raj apakah ia ingin melihat istrinya untuk yang terakhir kali.

Baca Juga: Meski Pandemi Corona Sedang Melanda Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan Tegaskan Pengembangan Wisata Danau Toba Harus Tetap Berjalan, Intruksikan 7 Kementrian untuk Bekerjasama

Namun, Raj menolak karena khawatir bahwa kondisi jantungnya akan berisiko jika ia terinfeksi virus dan Minnoli bisa hidup tanpa orangtua.

Keputusan itu terus menghantuinya. Sore itu, rumah sakit mengabarkan bahwa istrinya telah meninggal dunia.

Minnoli, ayah, dan neneknya tak bisa saling berpelukan ketika mendengar kabar duka itu karena harus menjaga jarak, meski berada dalam satu rumah.

Setelah ibunya meninggal, Minnoli masih mengirim pesan dan berusaha agar tetap terhubung dengan ibunya.

Baca Juga: 2 Detik Langsung Hilang Seketika, Patung Dewa Perang Terbesar di Asia Tenggara Ini Hancur Tanpa Sedikitpun Pertanda, Begini Penampakan Runtuhnya Hingga Polisi Tak Boleh Masuk

"Aku merindukanmu, Ibu," tulisnya sebelum tidur.

Keesokan harinya setelah bangun, Minnoli kembali mengirim pesan kepada ibunya, "Terima kasih telah hadir dalam mimpiku tadi malam".

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Kisah Pilu Petugas Medis Positif Covid-19 Meninggal Sendirian Tak Berhasil Penuhi Janji Putrinya.

(*)

Source : Warta Kota

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x