GridHot.ID- Kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua disebut mempunyai anggota baru yang terbilang berani.
Selain berani, anggota baruitu juga dianggap memiliki kemampuan yang cukup mumpuni.
Disinyalir, anggota baru itu menjadi pelaku penembakan warga negara asing (WNA) asal Selandia Baru, Graeme Thomas Wall, Senin (30/3/2020).
Lantas siapakah anggota baru itu?
Dilansir dari sosok.id, anggota baru itu tak lain dan tak bukan adalah Tandi Kogoya.
Tandi Kogoya yang memiliki sepak terjang menakutkan sebenarnya pernah tertangkap oleh Satgas Khusus, di Nambire, pada 15 April 2018.
Diketahui, tertangkapnya Tandi Kogoya terjadi setelah dirinya melakukan aksi penembakan di Mile 69 PT Freeport Indonesia.
Namun sayang, aksinya tersebut hanya diganjar hukuman penjara 1 tahun 6 bulan.
"Ini yang disayangkan hanya mendapat vonis 1 tahun 6 bulan," ujar Kapolda, dikutip dari Kompas.com.
Seperti perkiraan, hukuman tersebut tidak membuat Tandi Kogoya jera.
Selepas keluar dari penjara, Tandi Kogoya langsung menjabat sebagai Komandan Batalyon Komando Gabungan Pertahanan (Kogab) 8 Kemabu, Intan Jaya.
Tandi Kogoya berada di bawah kepemimpinan Sabinus Waker di Komando Nasional TPNPB.
"Namun, dalam struktur Komando Nasional TPNPB, Tandi Kogoya di bawah pimpinan Sabinus Waker," kata Kapolda.
Menurut informasi, sejak bergabung dengan KKB di Intan Jaya, Tandi bersama rekan-rekannya melakukan berbagai aksi penembakan.
25 Oktober 2019, Tandi dan kelompoknya menembak mati dua orang tukang ojek di Sugapa, tepat di jalan menuju kampung Pugsiga, Distrik Hitadipa, Intan Jaya.
17 Desember 2019, Tandi dan kelompoknya kembali melakukan penembakan terhadap pasukan TNI di Sugapa yang mengakibatkan dua prajurit meninggal dunia, yakni Lettu Inf Erizal Zuhry Sidabutar dan Serda Rizky Susendo.
19 Desember 2019, Tandi dan kelompoknya melakukan penembakan di Kampung Ugimba dan Kampung Gamagai yang mengakibatkan Serda Romadon meninggal dunia, dan 3 prajurit TNI lainnya luka tembak.
22 Desember 2019, Tandi dan kelompoknya melakukan penembakan di Kampung Titigi, Distrik Sugapa, hingga mengakibatkan Serda Afriandi mengalami luka tembak.
14 Februari 2020, Tandi dan kelompoknya bertolak dari Ugimba dan ikut dalam rombongan gabungan sejumlah kelompok KKB yang dipimpin Lekagak Telenggen menuju Tembagapura, Mimika.
Selama berada di Tembagapura, gabungan Kodap TPN-PB melakukan serangkaian penembakan, termasuk penyerangan kendaraan patroli Polsek Tembagapura.
Menurut Kapolda, gabungan KKB ini berupaya untuk mengganggu operasional PT Freeport Indonesia di Tembapura.
"Mereka menganggap sangatlah penting untuk menganggu perusahaan itu agar mendapat perhatian dari LSM-LSM internasional," kata Kapolda.
Tandi Kogoya kemudian ikut dalam rombongan Kali Kopi pimpinan Joni Botak dan Henky Wamang dari Tembagapura menuju Kuala Kencana, yang dekat dengan Kota Timika.
Mereka kemudian melakukan penyerangan di area Kantor Freeport di Kota Kuala Kencana, pada 30 Maret 2020.
Dalam peristiwa itu, seorang warga New Zeland bernama Graeme Thomas Weal (57) meninggal dunia.
Sedangkan, dua karyawan lainnya bernama Jibril MA Bahar (49), dan Ucok Simanungkalit (57) terluka.
Tandi Kogoya akhirnya tewas bersama Manu Kogoya pada 9 April lalu dalam kontak senjata dengan Satgas TNI-Polri di Jalan Trans Nabire, Jayanti, Distrik Iwaka, Mimika, saat akan menyergap disebuah rumah kayu.
Kapolda mengatakan, pihak keluarga berterima kasih karena jenazah Tandi Kogoya bisa dibawa kembali untuk dimakamkan.
Sebab, biasanya anggota KKB yang tewas jenazahnya dibiarkan begitu saja oleh kelompok mereka.
"Biasanya, mereka yang tergabung dengan KKB jenazahnya ditinggal begitu saja," ujar Kapolda.
Artikel ini telah tayang di Sosok.id dengan "Tandi Kogoya, Sosok Baru di KKB Papua yang Lebih Nekat Ketimbang Pemimpin Sebelumnya, Penembak WNA di Kawasan Ketat Pengamanan Freeport"
(*)