Fakta bahwa tidak ada penderita asma atau pasien dengan penyakit pernapasan lainnya di ICU HUP menjadi salah satu hal yang mengejutkan. Para ilmuwan sedang berjuang untuk memahami penyebab kerusakan kardiovaskular.
Virus ini dapat langsung menyerang selaput jantung dan pembuluh darah, seperti hidung dan alveoli, yang kaya akan reseptor ACE2.
Atau mungkin kekurangan oksigen karena kekacauan di paru-paru dan merusak pembuluh darah, atau badai sitokin dapat merusak jantung seperti halnya organ-organ lain.
Kekurangan Ventilator
Ketakutan di seluruh dunia akan kekurangan ventilator karena gagal paru-paru telah mendapatkan banyak perhatian.
Menurut sebuah laporan, 27 persen dari 85 pasien yang dirawat di rumah sakit di Wuhan mengalami gagal ginjal.
Yang lainnya melaporkan bahwa 59 persen dari hampir 200 pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit sekitar Wuhan mempunyai protein dan darah dalam urin mereka. Ini menunjukkan adanya kerusakan ginjal.
Pasien yang mengalami cedera ginjal akut, kemungkinan meninggal lima kali lebih besar dibandingkan pasien Covid-19 tanpa gejala tersebut.
Dalam sebuh studi, partikel virus diidentifikasi dalam mikrograf elektron ginjal menunjukkan serangan virus langsung. Tetapi, cedera ginjal mungkin juga merupakan kerusakan tambahan.
Ventilator meningkatkan risiko kerusakan ginjal, seperti halnya obat antivirus termasuk remdesivir, yang sedang digunakan secara eksperimental pada pasien Covid-19.
Source | : | Kompas.com,Gridhealth.id |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar