Sementara itu, penggali kubur di Pemakaman Muslim Kampung Jawa dan Krematorium Taman Mumbul, salah satu pemakaman terbesar di Bali mengatakan mereka tidak lebih sibuk dari biasanya, walaupun pandemi sudah dimulai.
Kesalahan diagnosis
Meskipun demikian, Panji mengatakan ada dua kemungkinan yang bisa menjawab pertanyaan itu.
Pertama, bisa jadi karena memang benar tidak terjadi penularan di sana.
Atau yang kedua, karena banyaknya masyarakat yang terinfeksi namun tidak menunjukkan gejala berarti.
"Apakah itu ada hubungannya dengan gen, gaya hidup di Bali atau bagaimana virus berperilaku di daerah tropis?" kata Panji.
Sementara itu, Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dr. Dicky Budiman mempercayai sebenarnya jumlah kasus Covid-19 di Bali jauh lebih tinggi dari perhitungan resmi yang dipublikasikan.
Kasus-kasus itu tidak terdeteksi, akibat minimnya pengujian dan pelaporan kondisi ke petugas medis.
Kultur adat di sana memengaruhi ini, mereka masih banyak melakukan penyembuhan secara tradisional menggunakan bahan herbal.
Banyak juga kasus Covid-19 di Bali yang menurut Dicky salah didiagnosis sebagai demam berdarah.