Hingga kini, dia terus bersembunyi karena meski pembelotannya sudah terjadi puluhan tahun lalu, dua hukuman mati masih menantinya.
Dia pun bertahun-tahun harus rela kehilangan kontak dengan keluarganya sendiri.
Berikut ini kisahnya.
Satu di antara sedikit wawancara dengan Pacepa berhasil dilakukan oleh Judith Weinraub dari Los Angeles Times.
Wawancara pun harus dilakukan secara tertutup di sebuah hotel yang sudah ditentukan sebelumnya oleh Pacepa.
Dalam wawancara tersebut, Pacepa mengenang hari saat dirinya berbincang dengan putrinya, Dana, yang saat itu berusia 24 tahun. 23 Juli 1978.
Di malam yang hangat di sebuah taman di Bucharest yang dikelilingi oleh bungan magnolia yang sedang bermekaran, ayah dan anak ini berbicara tentang rencana masa depan.
Tapi sang putri tidak benar-benar tahu apa rencana masa depan yang sedang disusun oleh Pacepa.
Ketika dirinya diantar ke bandara, sang putri, berikut juag dengan banyak orang, hanya tahu Pacepa akan terbang ke Jerman Barat untuk menyampaikan pesan dari Presiden Rumania Nicolae Ceausescu kepada Kanselir Helmut Schmidt.
Komentar