Dia memang menyampaikan pesan itu, tetapi tujuannya yang sebenarnya berbeda. Lima hari kemudian Pacepa diberikan suaka politik oleh Amerika Serikat, dengan status pejabat tertinggi dari Blok Soviet.
Dia tidak memberi tahu siapa pun tentang rencananya untuk membelot.
Satu-satunya cara dia bisa memberi tahu putrinya adalah meneleponnya pada malam sebelum dia pergi pada 28 Juli dengan pesawat pengangkut pasukan AS yang tergesa-gesa untuk memberi tahu bahwa dia akan terlambat.
“Saya merasa tidak enak,” kenang Pacepa. "Tapi saya tidak bisa mengatakan apa pun padanya. Itu akan membuatnya dalam bahaya besar. Mereka akan membunuhnya. Yang bisa saya katakan adalah 'Saya akan terlambat.' Hanya itu yang bisa kukatakan."
Baru pada awal Januari, ketika dia tiba dengan suaminya Radu (mantan tunangannya) dan keluarganya di Bandara Internasional Dulles, Pacepa, 61, bertemu putrinya lagi.
Dia dan keluarganya berencana untuk membuat kehidupan baru untuk diri mereka sendiri di Amerika Serikat.
Baru setelah eksekusi Ceausescu pada 25 Desember Pacepa dapat benar-benar berbicara dengan putrinya yang lalu membuatnya semakin merasa bersalah.
Sang putri saat itu bercerita bahwa sejak pembelotan ayahnya, dia hidup di bawah semacam tahanan rumah. Kemudian selama kekacauan di Rumania, Dana dan keluarganya diambil dari rumah mereka oleh anggota intelijen Rumania Securitate, yang mengancam akan mengeksekusi mereka.
Komentar