"Pengolahan bahan baku di pabrik juga akan menghasilkan nilai tambah bagi Indonesia, menaikkan devisa, pendapatan pajak negara dan nilai ekspor Indonesia. Itulah mengapa kami berharap TKA itu bisa diberikan (izin) masuk," sebut Indrayanto.
Meski demikian, Indrayanto mengakui sejak mewabahnya virus corona PT VDNI dan PT OSS juga telah merumahkan 2.000 karyawannya.
Tindakan itu diambil untuk mencegah penyebaran Covid-19 yang sudah menginfeksi 71 orang di perusahaan tersebut.
"Ini sebenarnya pilihan dari karyawan sendiri," tambah Indrayanto.
Sedangkan Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi yang sebelumnya menolak kedatangan TKA China, meminta agar dilakukan penundaan hingga wabah virus corona berakhir.
"Regulasinya sudah ada, tapi belum bisa. Suasana kebatinan kita sekarang belum menerima hal itu. Ya kita tundalah," ungkap Ali Mazi pekan lalu.
Artikel ini telah tayang dengan judul Ribuan pekerja lokal terancam PHK pasca kedatangan 500 TKA China ke Sultra ditunda.
(*)