Gridhot.ID - Belum lama ini warganet dihebohkan dengan adanya sebuah video.
Dalam video tersebut terlihat seorang pria bergamis yang merupakan penumpang mobil Camry dengan nomor polisi N 1 B menolak putar balik sesuai dengan perintah petugas PSBB.
Pria ini sempat mendorong petugas yang memerintahkan mobilnya putar balik, namun tak diindahkan oleh pemilik mobil dan spoir yang mengendarainya.
Peristiwa ini terjadi di pos check point Exit Tol Satelit, Surabaya pada Rabu, 20 Mei 2020.
Polisi mengupayakan jalan damai terkait laporan anggota Satpol PP Surabaya yang laporkan Habib Umar Abdullah Assegaf ke polisi.
Kapolres Pasuruan AKBP Rofiq Ripto Himawan telah mendatangi kediaman Habib Umar Abdullah Assegaf di Bangil, Pasuruan, Jawa Timur.
Polisi berharap kedua belah pihak bersedia saling memaafkan. Simak selanjutnya:
1. Kapolres datangi kediaman Habib Umar Abullah Assegaf
Polda Jatim menjembatani upaya mediasi damai antara Habib Umar Abdullah Assegaf dengan seorang anggota Satpol PP Surabaya yang viral karena cekcok di pos check point PSBB di exit tol Satelit, Surabaya.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, mengatakan siang tadi, Kapolres Pasuruan AKBP Rofiq Ripto Himawan bersilaturhaim ke kediaman Habib Umar Abdullah Assegaf di Bangil, Pasuruan.
Melalui silaturahim itu, Kapolres Pasuruan berupaya menjalin komunikasi terkait insiden yang terjadi di lokasi tersebut sekira pukul 16.45 WIB, Rabu (20/5/2020) kemarin.
Dari pertemuan hangat itu, pihak Habib Umar telah menyampaikan kesediaan menyelesaikan insiden tersebut secara damai, dan juga secara pribadi telah memaafkan perlakuan yang dialaminya dalam insiden tersebut.
"Kapolres Pasuruan sudah lakukan langkah komunikasi dan koordinasi, hasilnya Habib Umar Abdulah Assegaf, telah memaafkan secara pribadi kejadian tersebut," katanya di Mapolda Jatim, Jumat (22/5/2020).
Trunoyudo menjelaskan, upaya mediasi dalam itu dijembatani oleh Polda Jatim untuk menciptakan situasi aman dan kondusif dalam Bulan Ramadhan.
Apalagi saat ini kondisi masyarakat sedang menghadapi pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).
Ia berharap masalah tersebut dapat segera rampung dengan damai, agar jangan sampai pihak lain yang tak bertanggungjawab memanfaatkan kejadian tersebut.
"Kedua pihak akan saling memaafkan dan bermediasi untuk situasi aman dan kondusif serta nyaman di Jatim," kata dia.
2. Polisi Ungkap 3 Kekhilafan Habib Umar Assegaf
Polisi ungkap tiga kesalahan atau kekhilafan Habib Umar Assegaf asal Bangil yang sempat ngamuk di Pos Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Tol Satelit Surabaya.
Pertama, Habib Umar Assegaf sekaligus pengasuh Majelis Roudhotus Salaf Bangil memasuki Kota Surabaya menggunakan pelat mobil N.
Adapun di luar pelat L dan W, maka kendaraan akan diperiksa untuk mengetahui maksud dan tujuan datang ke Kota Surabaya.
"Kedua, sopir tidak menggunakan masker. Ketiga, kapasitas melebihi batas empat orang."
"Semangat dan pengabdian petugas di pos cek poin adalah amanah undang-undang dalam rangka memberikan pelayanan dan perlindungan kepada masyarakat."
"Untuk itu, kita berharap kesadaran masyarakat untuk menegakkan disiplin," ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, Jumat (22/5/2020).
Pertama, kata Kompol Teddy Chandra, adanya penumpang yang tak mengenakan masker.
"Kendaraan dilakukan pemeriksaan pelanggaran PSBB yang didapati adalah tidak menggunakan masker, ada yang tidak menggunakan masker," ujarnya saat dikonfirmasi TribunJatim.com,Kamis (21/5/2020).
"Kedua pelanggaran PSBB-nya itu adalah kapasitas penumpang untuk jenis mobil tersebut sudah melebihi batas 50 persen."
"Kalau jenis kendaraan sedan berarti kan kapasitasnya hanya 3 orang satu di depan dan 2 di belakang dengan ada spasi kanan kiri, tengah kosong," sambungnya.
Kata Kompol Teddy Chandra, saat petugas memberi penjelasan kepada pengemudi tersebut, tiba-tiba, pria bergamis keluar dari mobil dan menghampiri petugas hingga terlibat cekcok.
Karena pria itu terus ngotot dan membantah imbauan petugas.
Petugas memilih alternatif solusi mengimbau pada pengemudi mobil tersebut untuk kembali.
Kombes Pol Trunodoyo Wisnu Andiko memastikan polisi akan menindaklanjuti kasus tersebut sesuai prosedur hukum yang berlaku.
Efek Viral Video Habib Umar Assegaf Cekcok dengan Satpol PP Surabaya,
3. Pihak ke-3 Dompleng Buat Panas
Efek viral video Habib Umar Assegaf cekcok dengan petugas PSBB Surabaya, kini ada pihak ketiga yang mendompleng.
Pihak ketiga ini memanfaatkan cekcok Habib Umar Assegaf dengan petugas Satpol PP Surabaya untuk memperkeruh suasana.
Pihak ketiga ini sengaja melontarkan isu-isu bersifat ujaran kebencian, SARA, provokasi dan hoax alias berita bohong.
Caranya menyadur video percekcokan tersebut sehingga bertendensi pada framing informasi yang cenderung negatif.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengungkapkan, seiring viralnya video tersebut ternyata dibarengi pula dengan munculnya beragam distorsi informasi atas insiden tersebut.
"Ada beberapa pihak ketiga yang memanfaatkan situasi ini atau memperkeruh atau mendompleng atau memboncengi kejadian-kejadian ini," katanya di Mapolda Jatim, Jumat (22/5/2020).
Pihak ketiga ini tak ada kaitannya dengan Kota Surabaya maupun Provinsi Jatim.
Bahkan, pihak ketiga ini juga tak berkaitan langsung dengan Habib Umar Assegaf dengan Satpol PP Kota Surabaya.
"Tidak ada kaitannya dengan Surabaya dan tidak ada kaitannya dengan kedua belah pihak ini," jelasnya.
"Ini sudah mulai banyak, tentu ini akan menjadi bagian penyidikan kami," ucapnya.
Polda Jatim pun menurunkan tim cyber untuk menyelidiki masalah ini.
Artikel ini telah tayang di Tribun Jakarta dengan judulPolisi Berusaha Mediasi Habib Umar dengan Satpol PP: Ada yang Ingin Perkeruh, Kapolres Silaturahmi(*)