Gridhot.ID - Beberapa waktu yang lalu, media diramaikan dengan kabar pemecatan 109 tenaga medis di RSUD Ogan Ilir.
Berita ini jelas menghebohkan karena wabah corona masih merajalela di seluruh penjuru negeri.
Tak hanya itu saja, berita ini tentu menjadi kabar kurang baik di tengah pandemi Covid-19 ini.
Bupati Ogan Ilir Ilyas Panji Alam menegaskan tidak akan mempekerjakan kembali 109 tenaga medis di RSUD Ogan Ilir Sumatera Selatan yang sudah dipecat.
Seperti diberitakan sebelumnya, ratusan tenaga medis yang melakukan mogok sejak Jumat (15/5/2020) dipecat secara tidak hormat.
Ilyas beralasan, ia menolak mempekerjakan kembali 109 tenaga medis itu karena tuntutan mereka dalam aksi demo mogok kerja minggu lalu tersebut mengada-ngada, tidak sesuai kenyataan di lapangan.
“Seperti saya katakan, demo itukan mengada-ada, silahkan dicek, (dikatakan) APD-nya minim, siapa bilang? Cek lah di sana ada ribuan," kata Ilyas di Komplek Pemkab Ogan Ilir Selasa (26/5/2020) seperti dilansir oleh Kompas.com.
Ilyas juga menceritakan, akibat tenaga medis itu tidak masuk, pernah dalam suatu malam saat hendak mengantar pasien ke rumah sakit di Palembang tidak ada sopir, sehingga pihak rumah sakit harus meminta bantuan polisi mengantarnya.
“Anda tahu malam-malam itu, sopir enggak ada, tenaga medis enggak ada, pihak kepolisian sampai yang mengantar (pasien) ke Jakabaring, apa itu mogok sampai lima hari, dikirim surat di suruh kembali enggak mau, ya sudah sekalian enggak usah masuk lagi,” tegas Ilyas.
Ia mengatakan, apa gunanya menerima mereka kembali, sebab ketidakhadiran mereka tidak mengganggu operasional rumah sakit.