Menurutnya, tenaga medis yang ada cukup untuk melayani pasien Covid-19 yang dirawat.
"Apa gunanya (menerima) mereka kembali, orangnya ada tapi tidak mau kerja," ujar Ilyas.
"Saya pastikan dengan 109 yang dipecat itu tidak menganggu pelayanan rumah sakit, jangan merasa kalau mogok ini pelayanan (tidak berjalan), enggak masih banyak kok yang honor, tenaga ASN ada, tenaga dokter spesialis ada, dokter umum ada," lanjutnya.
Kemudian terkait rencana Ombusdman yang akan melakukan penyeIidikan dan memanggil dirinya, Ilyas mempersilakan lembaga Ombsudman tersebut datang ke Ogan Ilir untuk mengecek kondisi yang sebenarnya.
"Datang saja ke sini biar tahu, semua datang mau cek silakan lihat ke sini, biar jelas duduk persoalannya seperti apa, jangan sepotong-sepotong, (atas) langsung komentar saja, datang ke sini cek,” katanya lagi.
Ilyas juga mempersilakan pihak yang menuduh dirinya melakukan kebohongan publik untuk datang dan mengecek apakah apa yang dituduhkan itu benar atau tidak.
"Kita cross check siapa yang betul. Kalau demonya tidak mengada-ada, saya salah. Ini kan ekpsosenya ke mana-mana, seolah Bupati Ogan Ilir enggak siap, enggak sungguh-sungguh menghadapi Covid-19 ini," kata Ilyas.
"Ini kan mempermalukan kita sendiri, mempermalukan Kabupaten Ogan Ilir, mempermalukan rumah sakit, seolah-seolah dengan tenaga medis tidak ada perhatian," pungkasnya.
Terakhir, Ilyas meminta wartawan yang menulis keterangannya jangan sepotong-potong.