Ilyas juga menceritakan, akibat tenaga medis itu tidak masuk, pernah dalam suatu malam saat hendak mengantar pasien ke rumah sakit di Palembang tidak ada sopir, sehingga pihak rumah sakit harus meminta bantuan polisi mengantarnya.
“Anda tahu malam-malam itu, sopir enggak ada, tenaga medis enggak ada, pihak kepolisian sampai yang mengantar (pasien) ke Jakabaring, apa itu mogok sampai lima hari, dikirim surat di suruh kembali enggak mau, ya sudah sekalian enggak usah masuk lagi,” tegas Ilyas.
Ia mengatakan, apa gunanya menerima mereka kembali, sebab ketidakhadiran mereka tidak mengganggu operasional rumah sakit.
Menurutnya, tenaga medis yang ada cukup untuk melayani pasien Covid-19 yang dirawat.
"Apa gunanya (menerima) mereka kembali, orangnya ada tapi tidak mau kerja," ujar Ilyas.
"Saya pastikan dengan 109 yang dipecat itu tidak menganggu pelayanan rumah sakit, jangan merasa kalau mogok ini pelayanan (tidak berjalan), enggak masih banyak kok yang honor, tenaga ASN ada, tenaga dokter spesialis ada, dokter umum ada," lanjutnya.
Kemudian terkait rencana Ombusdman yang akan melakukan penyeIidikan dan memanggil dirinya, Ilyas mempersilakan lembaga Ombsudman tersebut datang ke Ogan Ilir untuk mengecek kondisi yang sebenarnya.
Source | : | tribunnewswiki.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar