Laporan Wartawan Gridhot, Desy Kurniasari
Gridhot.ID - Belum lama ini KKB Papua mengeluarkan siaran pers yang membuat geger masyarakat Papua.
Pasalnya, mereka mengklaim telah menjarah sejumlah amunisi milik TNI-Polri.
Melansir akun Facebook The TPNPB News yang diunggah pada Kamis (28/5/2020) kemarin, mereka membuat sebuah siaran pers yang ditujukan kepada Presiden RI Joko Wodo, Panglima TNI, serta Kapolri.
Dalam siaran pers yang diunggah tersebut, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) meminta agar pemerintah Indonesia segera menyerah dan mengakui kemerdekaan Papua Barat.
KKB Papua pun mengaku bahwa mereka menang terus menerus dari TNI-Polri.
Termasuk dalam penyerangannya di 4 pos darurat TNI-Polri pada Sabtu (23/5/2020) lalu di Kabupaten Nduga, Papua.
TPNPB mengaku telah berhasil merebut sejumlah barang milik TNI-Polri.
Adapun barang yang berhasil dirampas menurut siaran pers tersebut adalah 77 buah peluru aktif magasen, 3 buah peluru rantai, 16 peluru basoka rocker aktif, 30 buah tas ransel milik TNI-Polri, 12 buah ponsel kamera merek Samsung milik TNI-Polri, 6 buah HT, 2 buah ponsel merek Thoraya Satelit, 15 buah rompi anti peluru, sepatu, baju, celana, terpal dan semua alat lain yang belum dihitung.
Kini pasukan TPNPB disebut bertahan di Jembatan Kali Keneyam ABEAK dan Min Kampung Banggibeak.
"TENTARA PEMBEBASAN NASIONAL PAPUA BARAT ORGANISASI PAPUA MERDEKA TPNPB-OPM KODAP III NDUGAMA
SECARA RESMI UMUMKAN HASIL KERJA KERAS PENJERANGAN 4 POS DARURAT TNI-POLRI TANGGAL 23 MEI 2020 YANG LALU di Alguru, Ndugama Papua.
Hari ini tanggal 27 Mei 2020
Kami tunjukan Kepada1. Presiden Republik Indonesia Bapak Ir.Haji. YokowidodoDi Jakarta2.Panglima TNI, Di Jakarta Pusat3.Kepala Kepolisian Negara RI di Jakarta Pusat
Segera Menjerah Perang Dengan Kami TPNPB-OPM dan Memberikan Hak Penentuan Nasip sendiri Bagi Bangsa Papua Barat secara Resmi.
Karena Bapak -Bapak mengirimkan Pasukan yang dalam jumlah besar Ke Papua khususnya Wilayah Ndugama Intanjaya, Tembagapura,dan Pengunungan bintang atau Ngalum Kupel namun kami sudah mengalahkan dan membunuhnya Pasukan Bapak Presiden.
Oleh karena itu Kami pimpinan TPNPB-OPM Kodap III Ndugama serta seluruh Pasukan menuntut Pemerintah Indonesia Segera mengaku Kemerdekaan bangsa Papua barat, dan segera memberikan KeMerdekan Sendiri bagi Bangsa Papua.
Karena Secara militer kami sudah menang terus menerus, namun Pemerintah Indonesia melalui TNI-POLRI memaksakan diri mempertahankan Papua bagian dari Indonesia.
Saya Selaku Pimpinan Militer TPNPB-OPM Kodap III Ndugama Brijen Egianus Kogeya dan Komadan Operasi Kodap III Ndugama Pemne Kogeya melaporkan bahwa :Pada Tanggal 23 Mei 2020 Pasukan TPNPB-OPM Menjerang 4 Pos Darurat TNI-Polri di Kabupaten Nduga Papua di Wilayah ALGURU dan merebut Beberapa Barang milik Pasukan TNI-POLRI sebagai berikut:
Kronologis kejadian
Hari ini Tanggal 23 Mei 2020Menjerang POS DARURAT TNI-POLRI dan berhasil merebut :
1. Peluru aktif 77 Magasen dan per butir = 2.310 butir Pasukan TPNPB-OPM merebut milik Pasukan TNI-POLRI.2. Peluru Rantai 3 Bua rak per butir belum hitung3.16 Peluru Basoka Rocker Aktif.4.Sebanyak 30 Bua Tas Ransel Milik Pasukan TNI-POLRI5. 12 buah Hanpone HP kamera merek Samsung Milik Pasukan TNI-POLRI6.Sebanyak 6 Buah Ht milik Pasukan TNI-POLRI7. Sebanyak 2 Hp merek Thoraya Satelit milik Pasukan TNI-POLRI.8.Sebanyak 15 Buah Rompi anti Peluru Milik Pasukan TNI-POLRI.9. Sepatu, Baju, celana, terpal semua alat lain belum.hitung.10.Sebanyak Uang Tunai Rp 30 Juta dari dalam 30 Tas Ransel Milik Pasukan TNI-POLRI.
Berdasarkan kerja kerasDalam Penjerangan 4 Pos Darurat TNI-Polri ini Korban 4 Anggota Pasukan Keamanan Indonesia TNI-POLRI di kabarkan Hilang Kontak dan masih di hutan Alguri.
Berdasarkan data ini :Kami Umumkan Secarah Resmi Melalui Manajemen Kodap III Ndugama dan Management Markas Pusat Komnas TPNPB-OPM .
Sementara Situasi terakit
Hari tanggal 26 Mei 20204 Hellycopter Mendarat di lapangan Ibu kota Keneyam dengan 8 x Palid dan menumpangi Pasukan TNI-POLRI penambahan jumlah 12 Orang satu kali muatan jika jumlah total 100 Personil di terjunkanDan Langsung menuju Ke Hutan ALGURU mencari 4 Anggota Pasukan Keamanan Indonesia TNI-POLRI yang hilang Tanggal 23 Mei lalu.
Sementara Kami pimpinan dan Pasukan TPNPB-OPM Siaga satu apa bila Pasukan TNI-POLRI masuk bawa jualan kami siap membelinya.
Lalu Pasukan TPNPB-OPM Kodap III Ndugama tetap bertahan di Jembatan Kali Keneyam ABEAK dan Min Kampung Bangggimbeak,"Tulis akun Facebook The TPNPB News lewat unggahan tanggal 28 Mei 2020
Sementara itu, dilansir dari Antara Papua, Kepolisian Daerah (Polda) Papua memastikan tidak ada amunisi milik TNI-Polri yang dirampas kelompok kriminal bersenjata (KKB) di berbagai wilayah di Kabupaten Nduga.
"Tidak benar berita di media sosial yang menyatakan amunisi milik TNI-Polri dirampas KKB di Nduga," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustafa Kamal, di Jayapura, Kamis.
Dia menegaskan, informasi di media sosial maupun media online yang menyatakan KKB melakukan penyerangan dan perampasan amunisi serta menduduki empat pos darurat TNI/Polri di Kabupaten Nduga tidak benar atau hoaks.
Pernyataan Jubir Komnas-TPNP Sebby Sambom dalam rilisnya menyatakan telah melakukan penyerangan terhadap pos TNI-Polri yang ada di Kabupaten Nduga dari tanggal 18 hingga 25 Mei lalu, serta merampas amunisi beserta alat komunikasi lainnya dan menduduki 4 pos darurat TNI/Polri, dipastikan tidak benar.
Apa yang diungkap Jubir TPNPB tidak benar termasuk merampas perlengkapan militer yang tertinggal, di antaranya, 60 magasin peluru aktif dengan amunisi sebanyak 1.800 butir, peluru rantai 3 unit yang per butirnya belum dihitung, 16 peluru roket basoka, 30 buah tas ransel, 12 buah HP kamera merek Samsung, 6 buah HT, 2 HP Satelit Inmarsat dan Thuraya, 15 buah rompi antipeluru, sepatu, baju-celana, terpal, dan peralatan lainnya yang belum dirinci, kata Kombes Kamal.
Kamal menegaskan, KKB pimpinan Egianus Kogoya terus melakukan tindakan provokatif dan menyebarkan berita atau informasi yang menimbulkan kepanikan warga di Papua, khususnya di Kabupaten Nduga.
Tidak pernah ada laporan terkait kejadian tersebut (perampasan amunisi, Red), kecuali penganiayaan dan perampasan senjata api milik anggota Polri yang berada di Pos Pol 99 Polres Paniai, Jumat (15/5/2020) lalu.
Selain kejadian perampasan tiga pucuk senjata di Pospol 99, KKB juga melakukan aksinya di beberapa daerah, yakni penembakan terhadap warga nonkaryawan di Mile 61 area PT Freeport, Tembagapura, Kabupaten Mimika, Kamis (21/5/2020).
Kemudian, Jumat (22/5/2020), KKB melakukan penembakan terhadap dua petugas medis di Intan Jaya yang menyebabkan satu petugas medis meninggal, saat melakukan tugas kemanusiaan di Distrik Wandai, Kabupaten Intan Jaya.
Sedangkan seorang rekannya yang selamat masih dirawat di RSUD Nabire.
"TNI-Polri akan terus mengejar para pelaku, walaupun anggota di lapangan mengalami hambatan terkait medan yang sulit, tetapi itu bukan menjadi halangan untuk melakukan penegakan hukum kepada kelompok tersebut," ujar Kombes Kamal. (*)