Si pemilik akun menyebut kotanya tak memiliki APD dan alat kesehatan yang cukup untuk menangani pasien corona.
Menurutnya, rumah sakit tempat ia bekerja juga tak mendapat bantuan.
Walau begitu, pada akhirnya oknum dokter tersebut mengakui kesalahannya, karena telah berceloteh tanpa data di sosial media.
Surabaya menjadi kota dengan kasus infeksi corona yang terus meroket
Lebih dari 2.000 infeksi virus SARS-CoV-2 ada di Surabaya.
Sehingga Risma merasa berterima kasih atas bantuan yang diberikan untuk kotanya.
Risma mengungkapkan, ia tak ingin kecolongan sehari saja dalam menangani pasien Covid-19.
Terlebih, setelah banyak pihak mengkhawatirkan Surabaya bakal menjadi Wuhan versi Indonesia.
"Karena alatnya sudah lengkap, mudah-mudahan kita bisa selesaikan," kata Risma.
Source | : | Sosok.id |
Penulis | : | None |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar