Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Dandan Seksi Pakai Hotpans, 2 Orang Polwan Nyamar Jadi PSk Demi Bongkar Kasus Perdagangan Perempuan, Kaget Bukan Kepalang Saat Tahu Sang Mucikari Ternyata Biduan Dangdut

None - Minggu, 31 Mei 2020 | 15:13
Foto ilustrasi
Istimewa

Foto ilustrasi

GridHot.ID - Aksi Rochana Sulistyaningrum dan Mira Indah Cahyani sempat jadi sorotan.

Bagaimana tidak, demi menjalankan tugas, kedua polwan tersebut rela menyamar jadi Pekerja Seks Komersial (PSK) guna membongkarkasus perdagangan perempuan yang berkedok Warung Kopi Kuro-Kuro di Dukuh Rames, Desa Sukoharjo, Kecamatan Wedarijaksa, Pati, Jawa Tengah.

Ketika itu, Rochana masih berpangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP). Sementara, Mira masih berpangkat brigadir dua (bripda).

"Kalau saya ditawarkan ke brondong, paling dikasih jajannya (istilah uang bayaran) Rp 50.000. Kalau Bripda Mira kan tubuhnya bagus, kemarin ditawar bisa dapat Rp 350.000 sekali kencan," ujar Rochana kala itu.

Baca Juga: Ribet dan Banyak Maunya, Polwan Dibuat Kaget dengan Tingkah Lucinta Luna, Doyan Makanan Penjara

Dandan seksi, ditawar pelanggan

Saat itu, Kapolsek Wedarijaksa, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, AKP Rochana Sulistyaningrum menyamar menjadi PSK.

Sasaran pertama, yakni Warung Kopi Kuro-Kuro di Dukuh Rames, Desa Sukoharjo.

Sepekan sebelum melakukan penggerebekan, Rochana bergerak sendiri.

Dia menelusuri bisnis esek-esek terselubung itu.

Baca Juga: Alasan Ahok Lirik Puput Nastiti Devi untuk Diperistri, Publik Tak Menyadari Ternyata Mantan Polwan Tersebut Punya Kesamaan dengan Veronica Tan, Simak Kemiripannya!

Dengan berkendara sepeda motor, Rochana yang berpakaian preman mulai bertanya-tanya kepada warga sekitar.

Sehari sebelum penyergapan, Rochana memutuskan untuk menyamar supaya bisa bercengkerama dengan orang yang ada di dalam warung kopi Kuro-Kuro.

Untuk memuluskan penyamaran, Rochana mempercantik diri.

Rochana juga mengajak seorang anggotanya bernama Bripda Mira Indah Cahyani.

Baca Juga: Kirim Foto Bugil ke Narapidana, Seorang Polwan Dipecat Secara Tidak Terhormat, Padahal Statusnya Tak Lagi Single, Sudah Punya Suami Sekaligus Anak

"Mira, kamu jangan pulang dulu, nanti malam ada kegiatan. Tolong kamu jangan bilang anggota lain. Sore ini saya mandi di kantor dan selanjutnya antar saya ke salon," ujar Rochana.

Rochana kemudian menyampaikan perihal rencana penyamaran itu kepada Mira.

Dengan membonceng Mira mengendarai motor matik, mereka berangkat menuju salon di wilayah Pati.

Awalnya kedua polwan ini sempat canggung karena harus mengubah kebiasaan dengan berdandan seksi.

Namun, semua itu terpaksa dikesampingkan demi tugas mulia.

Baca Juga: Jalani Bahtera Rumah Tangga Selama 1 Tahun dan Dikaruniai Seorang Putra, Mbak You Bongkar Sifat Asli Puput Nastiti Devi Selama Hidup Bersama Ahok: Orangnya Suka Memaksakan Diri

Risih berpakaian Minim

"Mira sempat risih karena saya suruh berganti kaus minim dan hotpants. Begitu juga saya yang memutuskan mengenakan daster dan melepas hijab. Tapi it's okay, inilah tugas yang harus kita emban," jelas Rochana.

Bripda Mira harus mengenakan rambut palsu karena rambutnya pendek.

"Saya juga minta Mira memakai topi. Kaus, hotpants serta topi itu milik anak saya," tuturnya.

"Kalau saya yang berdandan seperti anak muda kan lucu. saya pakai daster saja," ungkap AKP Rochana sambil tertawa.

Baca Juga: Pergoki Tunangannya Berselingkuh dengan Wanita Lain, Polwan Ini Tak Tunjukkan Kemarahan, dengan Seulas Senyum Ia Justru Menggandeng Tangan Keduanya: Ayo Pulang, Selesaikan di Rumah

Kaget saat ketemu bos wanita PSK

Rampung berdandan, kedua polwan tanpa berbekal senjata api (senpi) itu bergegas menuju warung kopi Kuro-Kuro.

Motor matik diparkir di depan lokasi.

Rochana dan Mira masuk warung kopi itu sehabis magrib.

Mereka masuk warung untuk mengawali aksi penyamaran.

Keduanya mengaku sebagai sesama kerabat dengan status janda yang membutuhkan pekerjaan.

Baca Juga: Kisah Pilu Seorang Polwan yang Jadi Sandera Para Teroris, Tak Hormati Wanita Sama Sekali, Sang Petugas Dihajar Hingga Giginya Habis

Setelah bertemu dengan seorang wanita berpakaian seksi, mereka mengutarakan niat bekerja di sana.

Rochana dan Mira bergantian memelas dan merayu, hingga wanita PSK itu memanggil bosnya.

Akhirnya Woro Wiranti (34), wanita pemilik bisnis prostitusi itu, keluar dari kamar menemui keduanya.

Namun saat melihat wajah Woro, Rochana mengaku kaget.

Baca Juga: Masih Ingat Sonya Depari? Dulu Berseragam SMA Bentak Polwan Sambil Ngaku-ngaku Anak Jendral Polisi, Begini Kabarnya Kini Setelah Sempat Bikin Heboh Lantaran Ayah Kandungan Meninggal Usai Tak Diakui

"Saya kaget bukan kepalang begitu bosnya keluar. Ternyata ia biduan dangdut yang sering ketemu lho di panggung saat saya berjaga mengamankan," tuturnya.

"Kami pernah saling menyapa dan bertatap muka. Saat itu saya hanya berdoa semoga penyamaran lancar. Alhamdulillah ia tak mengenali saya," kata Rochana yang masuk Secaba Polwan pada 1987.

Setelah mengobrol selama beberapa jam sembari menikmati secangkir kopi, bos warung kopi Kuro-Kuro sekaligus mucikari itu akhirnya memberikan kode lampu hijau.

AKP Rochana dan Bripda Mira Indah Cahyani diterima bekerja.

Baca Juga: Pergoki Tunangan Selingkuh dengan Perempuan Lain di Bioskop, Polwan Ini Justru Gandeng dan Antarkan Pulang Si Pelakor: Ratu Tidak Bersaing dengan Penggoda

Namun, pekerjaan itu dengan syarat keduanya harus senantiasa berpenampilan aduhai yang mengundang syahwat lelaki.

Mereka berdua diharuskan berangkat bekerja mulai pagi pukul 09.00 WIB.

"Besok langsung kerja aja layani tamu berkaraoke. Jika tamu minta esek-esek layani saja. Ada satu room karaoke dan dua kamar. Oh iya kamu jangan pakai daster lagi. Kalau siang banyak bos-bos berkumpul di sini. Ada bos ketela, bos ikan, dan bos tepung. Kalau habis magrib sudah sepi," kata Rochana menirukan ucapan bos PSK itu.

Tarif sesuai usia dan fisik

Warung kopi Kuro-Kuro tersebut sudah beroperasi 4 bulan.

Baca Juga: Kabur Saat Tugas Pengamanan, Oknum Polwan Ini Ditemukan Komandan Sedang Asyik Ngamar, Identitas Pasangan Prianya Sungguh Tak Terduga

Untuk sekali berkencan dengan PSK tarifnya mulai Rp 200 ribu hingga Rp 400 ribu, tinggal menyesuaikan usia dan fisik.

"Meski sudah berumur saya diperbolehkan bekerja dengan tarif Rp 50 ribu sekali kencan. Katanya saya khusus untuk brondong, karena brondong itu tak berduit. Kalau Mira tarifnya Rp 350 ribu, dengan alasan karena muda dan bodinya masih bagus. Itu bosnya yang bilang," kisah Rochana.

Setelah sepakat dengan bos PSK, Rochana dan Mira langsung pulang ke Mapolsek Wedarijaksa.

Baca Juga: Ajak Joget Mahasiswa Saat Yel-yel Demo Dipekikkan, Anggota Polwan Mendadak Viral Karena Goyangannya di Tengah Massa Pendemo, Bikin Adem Suasana

Petugas piket tertipu

Penyamaran mereka rupanya berjalan mulus.

Petugas piket Mapolsek Wedarijaksa saat itu bahkan sempat tak mengenali Rochana.

Dia mengusir AKP Rochana yang hendak masuk ke kantor, lantaran dikira orang gila yang berkeliaran.

"Hai kamu jangan masuk! Pergi atau kusiram kamu!" kata Rochana menirukan hardikan anak buahnya kala itu.

"Enak saja mau nyiram, saya ini Kapolsek kamu," ujar Rochana.

Baca Juga: Kurang Ajar! Sekelompok Mahasiswa Pendemo di Bawah Flyover Makassar Ini Lecehkan Profesi Seorang Polwan, Lihat Tingkah Mereka yang Bikin Gregetan Hingga Kapolresta Tangerang Heran

Lakukan penggerebekan

Keesokan harinya, sekira pukul 15.30 WIB, Rochana bersama tim gabungan dari Polsek Wedarijaksa menggerebek warung kopi Kuro-Kuro.

Dalam penggerebekan, polisi mengamankan tiga orang PSK, empat pria hidung belang dan satu pasangan mesum yang terkunci rapat di kamar.

Selain itu, polisi juga mengamankan seorang mucikari atau pemilik warung kopi Kuro-Kuro atas nama biduan Woro Wiranti (34).

Saat penangkapan, AKP Rochana sempat berkata pada bos mucikari.

Baca Juga: Jadi Pemandu Lagu dan Harus Hibur Pengunjung, Polwan di Kabupaten Pati Sukses Bongkar Tempat Karaoke Esek-esek, Anggota : Saya Khusus Layani Brondong dengan Tarif Rp 50 Ribu

"Mana brondongnya, katanya saya mau dikasih brondong?" tanya Rochana pada mucikari dan si pemilik warung kopi itu.

Pemilik warung kopi itu langsung kaget saat mengetahui wajah Rochana dan meminta maaf.

"Proses hukum berlangsung dan dilimpahkan ke kejaksaan. Penyelidikan tak ditemukan pekerja gadis di bawah umur," imbuh Rochana.

Mereka yang diamankan dijerat Pasal 296 KUHPidana karena mengadakan atau memudahkan perbuatan cabul dengan ancaman pidana 1 tahun 4 bulan penjara.

Itulah sebagian kisah polwan cantik di Polri dalam menangkat para pelanggar hukum.

Artikel ini telah tayang di Tribunjambi.com dengan judul "Kisah Rochana dan Polwan Cantik Mira Indah Nyamar PSK, Kaget Lihat Bosnya Ternyata Orang Terkenal"

(*)

Source :Tribun Jambi

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x