"Memang harus tegas begitu karena di sini banyak pedagang yang melawan. Padahal, Ambon ini sudah zona merah," katanya kepada Kompas.com, Jumat.
Roem mengatakan, selain Ical, banyak warga yang mendukung sikap delapan polisi tersebut.
"Secara umum, kalau kita lihat di media sosial, termasuk WA yang kami terima, sangat banyak yang mendukung. Warga meminta agar mereka yang tidak pakai masker itu dipukuli lebih keras lagi. Apapun itu, tindakan anggota itu kan menyalahi aturan, menyalahi SOP," kata Roem.
Menurutnya, polisi yang bertugas di tengah pandemi Covid-19 harus bisa merangkul dan mengayomi warga.
"Biar dalam kondisi apapun, kami harus merangkul, harus tetap tersenyum dengan masyarakat. Jangan pakai cara yang membuat sakit masyarakat," katanya.
Sebenarnya, ucap Roem, rotan dan pentungan yang dipakai para polisi itu milik Satpol PP.
Soal penertiban yang disebut mirip cara polisi di India, Roem enggan berkomentar banyak.
"Saya tidak bilang begitu (mirip) polisi India, itu yang menilai wartawan," katanya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Delapan Polisi yang Pukuli Warga dengan Rotan karena Tak Pakai Masker Ditahan" dan "Viral, Video Polisi Pukuli Bokong Warga Tak Pakai Masker dengan Rotan, Mirip di India"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar