Korban selanjutnya berhasil dievakuasi dan di bawa ke rumah duka pada pukul 10.30 WIB.
Kondisi Gunung Ijen
Sementara itu, Kepala Bidang Gunung Api Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG), Hendra Gunawan memperkirakan timbulnya gelombang yang diduga tsunami tersebut berkaitan dengan kejadian longsor lokal yang terjadi di sekitar kawah.
“Dari hasil rekaman gempa ada indikasi kejadian longsor di kawah karena seringnya musim hujan,” ujar Hendra saat dihubungi Kompas.com Sabtu (30/5/2020).
Ia juga menyampaikan dari pengamatan visual melalui CCTV warna air tak banyak berubah karena data kegempaan maupun suhu air juga tidak menunjukkan adanya suplai fluida di bawah kawah ijen.
Ia juga menyampaikan berdasarkan periode pengamatan pada (29/5/2020) antara pukul 00.00-24.00 WIB, terekam getaran 4x Longsoran dengan amplituda maksimum 8-46 mm berdurasi 19-286 detik.
Pegamatan visual pada periode tersebut, gunung terlihat jelas hingga kabut 0-III.
Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 50-100 m di atas puncak kawah.
Selain itu terjadi upwelling di danau kawah ijen pada pukul 11:31 Wib.
Adapun, terkait dengan tingkat aktivitas Gunung Ijen saat ini berada pada Level I (Normal).