Dari keterangan polisi, 1 pelaku diduga kuat terafiliasi dengan jaringan teroris ISIS karena temuan sejumlah barang bukti dari tangan pelaku.
Penyerangan oleh orang tidak di kenal di Polsek Daha Selatan Kabupaten Hulu Sungai Selatan dibenarkan Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Muhammad Rifai.
Ia juga mengatakan bahwa anggota Polsek sempat melakukan perlawan terhadap pelaku yang membawa senjata tajam.
Sementara motif yang menyebabkan satu Anggota Polsek Daha meninggal dunia masih dalam pengembangan pihak Polda Kalsel dan Densus 88.
Dilansir dari Antara, Polda Kalimantan Selatan tengah mendalami dugaan keterlibatan dari pelaku penyerangan Polsek Daha Selatan, Polres Hulu Sungai Selatan yang terjadi Senin (1/6/2020) dini hari, terkait Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
"Memang benar ada dokumen ISIS. Sekarang masih kita dalami sejauh mana keterlibatan pelaku dengan kelompok itu," tutur Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Pol Mochamad Rifa'i di Banjarmasin, Senin.
Adapun dokumen-dokumen beridentitas ISIS yang ditemukan dijelaskan Rifa'i seperti syal dan id card ISIS serta selembar surat wasiat bertulis tangan dan Al Quran kecil yang disimpan dalam tas pinggang pelaku.
Meski begitu, Rifa'i belum berani memastikan jika motif pelaku dipicu aksi jihad seperti yang kerap melandasi kelompok militan ekstremis untuk melakukan penyerangan.
Insiden penyerangan Polsek hingga menewaskan seorang anggota bernama Brigadir Leonardo Latupapua itu pun langsung ditindaklanjuti Kapolda Kalimantan Selatan Irjen Pol Nico Afinta dengan mendatangi lokasi kejadian.
Kapolda Nico juga mengunjungi rumah duka sebagai wujud belasungkawa atas gugurnya sang abdi negara dalam tugas.