China mengatakan kebijakan itu diskriminatif.
"Seruan boikot sebelumnya difokuskan pada barang-barang China. Sedangkan yang ini terutama menargetkan aplikasi China, yang dapat berdampak pada perusahaan teknologi China yang telah melihat India sebagai pasar penting," kata Tanvi Madan, seorang partner senior di Brookings Institution.
Taruhannya tinggi untuk perusahaan seperti ByteDance, yang berencana berinvestasi US$ 1 miliar di India dan baru-baru ini meningkatkan perekrutan karyawan.
Nupur Sharma, juru bicara partai Modi, sangat senang melihat warga yang peduli memberi contoh.
"Kita harus memukul mereka di tempat yang paling menyakitkan," kata Sharma di Twitter, menggunakan tagar #BoycottChineseProducts.
Seorang eksekutif senior yang bekerja untuk sebuah perusahaan yang berbasis di Cina di India mengatakan perusahaan-perusahaan Cina berkontribusi terhadap ekonomi India, terutama sektor manufaktur.
Dia memperkirakan protes ini akan berumur pendek. "Itu menyakitkan tetapi (boikot) akan memudar."
Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Konflik India vs China merembet, kini muncul aksi boikot aplikasi China di India.
(*)
Source | : | kontan |
Penulis | : | None |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar