Seorang Republikan terkemuka memperingatkan bahwa Ia dapat dengan mudah membuat pasukan menjadi "bidak politik".
Esper mengatakan dia tidak menyadari bahwa dia akan menjadi bagian dari kesempatan "berfoto politik" Trump pada hari Senin ketika penegak hukum secara paksa membersihkan sebuah taman di luar Gedung Putih dari para pengunjuk rasa damai.
Mattis, seorang pensiunan jenderal Marinir yang menyangkal memiliki ambisi politik, juga menampar kepemimpinan militer AS saat ini lantaran berpartisipasi dalam foto hari Senin dan mengkritik penggunaan kata "ruang pertempuran" oleh Esper dan Jenderal Angkatan Darat Mark Milley, Kepala Staf Gabungan .
Dalam konferensi persnya sebelumnya, Esper mengakui kesulitan mengerahkan militer tanpa memasuki keributan politik.
"Saya bekerja sangat keras untuk menjaga departemen keluar dari politik, yang sangat sulit akhir-akhir ini ketika kita semakin dekat dan dekat dengan pemilihan," kata Esper.
Pensiunan Laksamana Angkatan Laut Mike Mullen, mantan ketua Kepala Staf Gabungan, mengatakan dia "muak" melihat bagaimana penegak hukum -termasuk Garda Nasional- telah membersihkan daerah dan memperingatkan terhadap penggunaan militer AS yang berlebihan.
"Sesama warga kita bukan musuh, dan jangan pernah menjadi seperti itu," tulis Mullen.
Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judul Buah Simalakama, Perintahkan Militer Turun ke Jalan Halau Pendemo, Usaha Donald Trump Digagalkan Menteri Pertahanan AS: Kita Tidak Berada di Situasi Mendesak!
(*)
Source | : | Sosok.id |
Penulis | : | None |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar