Namun ketika diperiksa, Iyad diketahui tak bersenjata. Menhan Benny Gantz pun mengaku menyesalkan adanya insiden tersebut.
Baca Juga: Sah! Kapolri Idham Azis Mutasi 120 Perwira Tinggi, Dua Wakapolda Ini Alih Jabatan
"Kami minta maaf atas peristiwa tertembaknya Iyad Halaq, dan tentu saja kami berbagi duka dengan keluarga mendiang," jelasnya.
Dalam rapat kabinet Minggu (31/5/2020), mantan Kepala Staf Gabungan itu berjanji akan menyelidiki dan mengambil keputusan secepatnya.
Menhan Israel berusia 60 tahun itu menambahkan, kepolisian akan berusaha untuk menggunakan kekuatan guna mengurangi jatuhnya korban.
Dalam beberapa pekan terakhir, tensi semakin tinggi setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berencana menduduki sebagian Tepi Barat.
Otoritas Palestina mengumumkan mereka tak lagi terikat perjanjian baik dengan Israel maupun AS, termasuk yang berhubungan dengan keamanan.
Dilansir BBC Senin (1/6/2020), Iyad Halaq setiap hari berjalan dari rumahnya di Wadi al-Joz menuju pusat Elwyn El Quds, sekolah bagi penyandang disabilitas.
Sepupu Iyad, Dr Hatem Awiwi, mengungkapkan pria itu mempunyai penurunan fungsi menuju spektrum autis, dan sulit berkomunikasi dengan orang lain.
"Dia tidak tahu polisi. Dia hanya melihat orang asing dan kemudian kabur. Saat itulah dia ditembak mati," kata Awiwi kepada Haaretz.