Gridhot.ID - Selama PSBB atau WFH, banyak pelanggan PLN yang mengeluhkan mengenai tarif yang ditagihkan.
Hal ini membuat pihak PLN angkat bicara.
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengungkapkan tidak menaikkan tarif sehingga menyebabkan membengkaknya tagihan listrik sejumlah masyarakat.
Direktur Niaga dan Management Pelanggan PLN Bob Saril bilang kenaikan pembayaran yang terjadi murni karena terjadi peningkatan konsumsi listrik akibat kebijakan WFH dan PSBB.
"Pemakaian listrik Maret dan April sebenarnya lebih tinggi karena stay at home dan PSBB. Itulah kenapa di Mei membengkak," terang Bob dalam Konferensi Pers Virtual, Sabtu (6/6).
Bob melanjutkan, memasuki masa WFH dan PSBB, PLN memutuskan untuk menggunakan skema penghitungan tagihan listrik dari tagihan 3 bulan sebelumnya.
Hal ini disebut memunculkan selisih antara realisasi konsumsi listrik dan tagihan yang dikenakan.
Akhirnya pelanggan membayarkan tagihan yang lebih kecil dari besaran yang seharusnya dikenakan.
Lalu, selisih tersebut lah yang nantinya akan ditagihkan pada rekening bulan Juni melalui pencatatan riil baik oleh petugas maupun verifikasi laporan mandiri pelanggan.