Di tengah keterbatasan ekonomi sebagai petugas PPSU, Hidayat ikhlas gajinya untuk biaya kontrol sang ibu ke rumah sakit dua kali seminggu.
Cukup masuk akal jika Hidayat tak punya uang tabungan dan kendaraan untuk memudahkan mobilitasnya bekerja.
Ketika ibunya tak dibawa bekerja, Hidayat menggunakan ontel peninggalan ayahnya atau memilih berjalan kaki.
"Yang penting ibu sembuh dan saya tetap bisa rawat ibu serta penuhi kebutuhan ibu," begitu harapan Hidayat.
"Saya masih punya kaki buat jalan. Ada sepeda juga kalau lagi enggak bawa ibu. Makanya enggak pernah ambil pusing," imbuh dia.
Mengetahui perjuangan Hidayat, bekas rekannya sesama PPSU Kelurahan Gedong merasa terenyuh lalu membantunya.
Ia pun memberikan motor meski bukan baru untuk Hidayat pakai sebagai kendaraan operasional selama bekerja.
Sebelumnya, motor milik rekannya tersebut rusak dan berhasil diservis oleh Hidayat dan kembali berfungsi normal.
"Ini sebenarnya punya anak saya. Dia dulu PPSU di sini dan kenal Hidayat. Dia kasihan lihat Hidayat naik sepeda tua atau jalan kaki terus," kata Monalisa.