"Namun dua bulan terakhir saya tinggal di rumah demi kesehatan ibu karena lagi wabah virus corona. Sehingga usai pulang saya buru-buru suapin ibu makan terus mandiin ibu," ungkapnya.
Awal 2019, ketika kondisi Heriana semakin parah hingga kesulitan bicara, Hidayat tetap membawa ibunya ke tempat kerjaan.
Di tengah keterbatasan ekonomi sebagai petugas PPSU, Hidayat ikhlas gajinya untuk biaya kontrol sang ibu ke rumah sakit dua kali seminggu.
Cukup masuk akal jika Hidayat tak punya uang tabungan dan kendaraan untuk memudahkan mobilitasnya bekerja.
Ketika ibunya tak dibawa bekerja, Hidayat menggunakan ontel peninggalan ayahnya atau memilih berjalan kaki.
"Yang penting ibu sembuh dan saya tetap bisa rawat ibu serta penuhi kebutuhan ibu," begitu harapan Hidayat.
"Saya masih punya kaki buat jalan. Ada sepeda juga kalau lagi enggak bawa ibu. Makanya enggak pernah ambil pusing," imbuh dia.
Mengetahui perjuangan Hidayat, bekas rekannya sesama PPSU Kelurahan Gedong merasa terenyuh lalu membantunya.
Source | : | TribunJakarta.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar