Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Dituding Fitnah Muhamadiyah Soal Pemakzulan Presiden, Ade Armando Disomasi Kokam, Kata Dungu Diduga Ditujukan Pada Sosok Ini

Desy Kurniasari - Selasa, 09 Juni 2020 | 07:55
Ade Armando
Kompas.com/Akhdi Martin Pratama

Ade Armando

Ia mengatakan isi tuntutan dari somasi kedua sama dengan yang pertama, yakni Ade Armando meminta maaf atas postingan yang berisi fitnah dan pencemaran nama baik Muhammadiyah serta segera menghapus postingannya.

"Jangan sampai menjadi lebih besar, beberapa daerah juga sudah mengeluarkan pernyataan sikap. Beberapa hari ke depan kami akan segera menentukan sikap sambil berkoordinasi dengan tim hukum dan pimpinan wilayah yang lain," katanya.

Baca Juga: Anaknya Kepincut Cinta Cucu Ma'ruf Amin Tapi Tak Direstui, Ibunda Calon Istri Adly Fairuz Kini Dipolisikan Darah Dagingnya Sendiri: Apapun, Saya Tetap Menyayanginya

Sesuai dengan jadwal, menurut dia, pada hari ini Pemuda Muhammadiyah akan bertemu untuk menentukan langkah hukum kepada Ade Armando.

"Sementara ini langkah hukum menjadi pilihan pertama," katanya.

Sebelumnya, atas postingan yang diterbitkan pada tanggal 1 Juni 2020 tersebut Kokam sudah melayangkan somasi pertama, namun sudah 7x24 jam semenjak somasi pertama, pemilik akun tersebut belum memenuhi tuntutan yang disampaikannya.

Ia mengatakan sesuai dengan hasil koordinasi dengan Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Jawa Tengah Eko Pujiatmoko dan tim hukum terkait upaya klarifikasi yang disampaikan Ade Armado lewat pesan aplikasi "Whatsapp" tidak menjawab secara substansi somasi yang diberikan.

Baca Juga: Coreng Nama Baik Institusi Polri, Oknum Perwira Polisi Jadi Buron Usai Gelapkan 71 Mobil Rental, Polda Kepri: Menyerah atau Ditembak

"Pihaknya belum serius meminta maaf kepada Muhammadiyah dan Pak Din Syamsudin. Permintaan maaf yang dilakukan oleh Ade Armando hanya sebatas klarifikasi terkait kesalahan informasi yang membuat dia mengeluarkan pernyataan yang membawa nama Muhammadiyah, belum secara tegas menyatakan permintaan maaf atas tuduhan yang dilakukannya terhadap Muhammadiyah," katanya.

Padahal, dikatakannya, sejak awal postingan Ade Armando secara jelas tersurat menuduh dan dengan menyebutkan nama Muhammadiyah yang merupakan salah satu nama Organisasi Islam dalam postingannya, bukan kata "Mahutama" seperti yang dijelaskan.

"Kemudian penggunaan kata 'dungu' yang ditujukan kepada Bapak Din Syamsudin merupakan sebuah penghinaan, ujaran kebencian, dan pencemaran nama baik yang ditujukan kepada seorang tokoh nasional dan ulama simbol pimpinan persyarikatan Muhammadiyah dan lembaga terhormat MUI," katanya.

Baca Juga: Topeng Kalemnya Pecah Seketika, Wirang Birawa Langsung Meradang Ramalannya Dianggap Pepesan Kosong Belaka, Tak Peduli Meski Pelaku Berusaha Mediasi

Source :ANTARATribunnews.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x