"Di situ saya (juga) mulai membuka agenda bapak saya. Di situ ada beliau mengatakan, "Kenapa saya jadi prajurit?," ungkap Amelia.
Menurutnya, menulis adalah bagian dari rasa cinta tanah air.
"Karena saya patriot, karena saya cinta Tanah Air."
Itu message, itu penting sekali. Pesan dari orangtua saya itu penting sekali untuk generasi muda.
"Kenapa saya belajar? Untuk jadi apa? Kenapa saya jadi prajurit? Karena saya patriot."
"Tidak harus jadi prajurit, lho. Tapi, semangat itu ada," kata Amelia.
Amelia juga menuturkan bahwa ia sempat bercucuran air mata saat menulis buku tersebut.
Rasa trauma yang ia alami membangun visualisasi seolah sang ayah datang kembali dan merasa dekat dengannya.
"Seolah-olah saya dibimbing untuk menulis,"