"Jawa Timur ini termasuk daerah yang potensi dari klaster tertentu sangat tinggi. Antara lain dari Gowa, kemudian jemaah tabligh, termasuk juga yang berasal dari dalam, yaitu Pesantren Temboro dan pabrik Sampoerna," ujar Doni, seperti diberitakan Kompas.com, Rabu (27/5/2020).
Menindaklanjuti temuan itu, Gugus Tugas beserta Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur terus melacak orang-orang yang terlibat kontak dengan empat klaster tersebut.
Pemerintah pusat juga memberikan dukungan agar kurva penularan Covid-19 di Jawa Timur bisa melandai.
Dukungan dari pemerintah pusat berupa dua mobile unit polymerase chain reaction (PCR) laboratorium yang masing-masing berkapasitas empat mesin.
Kedua mobile unit PCR laboratorium itu bisa mengetes 800 spesimen dalam sehari yang berarti peningkatan dalam hal kapasitas tes yang bisa dilakukan.
Dilansir dari Surya.co.id, lima daerah di Jawa Timur telah berubah statusnya dari zona merah (berisiko tinggi penularan virus Corona atau Covid-19) menjadi zona kuning (berisiko rendah penularan Covid-19).
Lima daerah tersebut adalah Kabupaten Trenggalek, Kota Pasuruan, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Lumajang dan Kota Blitar.
Kelima daerah tersebut ditetapkan BNPB sebagai daerah berisiko rendah penularan Covid-19 karena adanya kontrol yang baik dari pemerintah, TNI Polri dan masyarakat.
Untuk itu, secara khusus Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa memberikan hadiah 100 unit motor trail kepada lima Komando Distrik Militer (Kodim) dan lima Kepolisian Resor (Polres) yang berhasil menurunkan status risiko penyebaran Covid-19 menjadi zona kuning dari sebelumnya berstatus zona merah.