Laporan Wartawan Gridhot, Desy Kurniasari
Gridhot.ID - Kejahatan di dunia maya (cyber crime) merupakan salah satu tindak kejahatan.
Dari tahun ke tahun kasus kejahatan di dunia maya di Tanah Air tampaknya terus meningkat.
Seperti diketahui beberapa waktu lalu situs e-commerce pelat hijau dilaporkan mengalami peretasan.
Sebanyak puluhan juta data pelanggan berhasil diretas dan telah bocor di dunia maya.
Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) melalui Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri pun memiliki peran penting dalam menangani kasus kasus tindak pidana siber yang sangat merugikan bangsa dan negara.
Namun apa jadinya jika data dari Polri itu sendiri berhasil dibobol oleh peretas?
Baru-baru ini di media sosial Twitter beredar kabar bahwa seseorang telah mengeklaim dirinya berhasil membobol data Polri.
Dilansir Gridhot dari akun Twitter @secgron, pemilik akun tersebut meminta agar Polri bebenah.
Pasalnya, seseorang telah berhasil membobol data dari seluruh anggota Polri.
Tak hanya meminta hal tersebut kepada Polri, akun tersebut pun memberikan contoh data yang berhasil dibobol.
"Halo @DivHumas_Polri saatnya berbenah. Seseorang mengklaim sudah berhasil membobol data seluruh anggota Polri. Orang ini kemudian dengan mudahnya bisa mengakses, mencari dan mengganti data anggota Polri tersebut.
Contohnya ini, baru mutasi ke Densus 88 eh datanya udah bocor :(," cuit akun tersebut.
Baca Juga: Bukan Guyonan, Polri Bagi-bagi SIM Gratis di Tanggal 1 Juli, Begini Syarat dan Ketentuannya
Dalam foto yang diunggahnya terdapat data pribadi dari seorang anggota Polisi yang baru saja dipindah ke Detasemen Khusus Anti Teror atau Densus 88.
Foto data tersebut berisi data pribadi, riwayat jabatan, riwayat pendidikan, riwayat pangkat, kecakapan berbahasa, bahkan terdapat foto dari anggota polisi tersebut.
Adapun data-data tersebut rupanya diperjualbelikan dalam sebuah situs oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Halo @DivHumas_Polri saatnya berbenah. Seseorang mengklaim sudah berhasil membobol data seluruh anggota Polri. Orang ini kemudian dengan mudahnya bisa mengakses, mencari dan mengganti data anggota Polri tersebut.
Contohnya ini, baru mutasi ke Densus 88 eh datanya udah bocor :( pic.twitter.com/kzksz2iOhD
— Teguh Aprianto (@secgron) June 15, 2020
Dalam situs jual beli, data tersebut dijual oleh akun yang bernama hojatking.
Untuk dapat mengakses ke aplikasi yang memiliki data yang dikatakan milik Polri tersebut, diperlukan uang sebanyak Rp 17 juta.
Sementara itu, untuk bug pada aplikasi tersebut dijual seharga Rp 28,5 juta.
"Akses ke aplikasi untuk mengakses dan mengganti data tersebut dijual seharga $1.200 USD atau setara 17 juta rupiah. untuk informasi bug pada aplikasi tersebut dijual seharga $2.000 USD atau setara 28,5 juta rupiah," tulis akun Twitter tersebut.
Hingga Senin (15/6/2020) pukul 18.00 WIB unggahan tersebut telah diretweet lebih dari 1.800 kali dan disukai lebih dari 2 ribu pengguna Twitter.
Meski demikian, hingga artikel ini ditulis, belum terdapat konfirmasi dari pihak Kepolisian. (*)
Source | : | |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar