Namun Anggit mengaku tidak memasukan nenek tersebut, karena berdomisili di Semarang.
Meskipun diketahui positif Corona saat baru ke Klaten dan sempat singgah di Boyolali.
"Benar kemarin ada hasil itu, dan kami tidak masukan ke daftar kami karena sudah dimasukan dalam daftar di Semarang," ujar Anggit.
Anggit belum bisa memastikan hasil tracing yang penah kontak erat dengan SP tersebut karena masih dalam pengerjaan.
"Untuk hasil belum selesai, karena masih dalam pengerjaan," kata Anggit.
Selain diketahui sebagai ibu rumah tangga, ternyata, SP juga dikenal sebagai penjual ayam di Semarang.
SP termasuk teman seorang warga Bayat, T (53), pasien Covid-19 yang meninggal beberapa waktu lalu.
"Profesi yang dijalani SP sama dengan yang di Bayat (T), mereka bekerja ditempat yang sama di Semarang, dia sempat mampir ke Boyolali dan kami segera koordinasi dengan Dinkes Semarang dan Boyolali," terang dia.
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Kronologi Nenek Asal Semarang yang Positif Corona, Sempat Mampir Boyolali Sebelum Sampai di Klaten.(*)