Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kalender Julian Buktikan Kesalahan Lama, Akhir Dunia Disebut-sebut Bakal Terjadi Hari Ini Jika Perhitungan Ini Digunakan, Gerhana Matahari Siang Hari Nanti Disebut Jadi Pertanda Pertama Kiamat

None - Minggu, 21 Juni 2020 | 08:13
Gerhana matahari cincin akan terjadi 21 Juni 2020
Dok. NASA via Kompas.com

Gerhana matahari cincin akan terjadi 21 Juni 2020

Gridhot.ID - Ternyata banyak orang yang geger mengenai apa yang akan terjadi pada tanggal 21 Juni 2020 ini.

Kabarnya banyak kejadian tidak mengenakkan yang bakal terjadi di hari ini.

Tanggal 21 Juni banyak dibicarakan banyak orang karena dikaitkan dengan akan datangnya hari kiamat.

Baca Juga: Baru Berusia 3 Tahun, Reaksi Putri Ririn Ekawati Saat Pertama Kali Kunjungi Makam Sang Ayah Bikin Haru, Cattleya: Papa Kok Nggak Muncul-muncul?

Beberapa orang menduga bahwa prediksi tentang terjadinya kiamat pada 21 Juni terkait dengan peristiwa gerhana matahari besok.

Namun, ternyata bukan hanya gerhana yang akan terjadi pada pukul 13.16 WIB yang membuat 21 Juni dikaitkan dengan kiamat.

Ada 'perhitungan lain' yang secara spesifik menyebut tanggal 21 Juni sebagai hari terjadinya kiamat.

Baca Juga: Hatinya Melunak, 2 Maling Ini Kembalikan Barang Hasil Curiannya dari Kurir Makanan, Air Mata Korban Jadi Alasannya

Apakah 'perhitungan lain' yang dimaksud, simak ulasannya berikut ini.

Kaitan antara 2020 dengan tahun terjadinya kiamat memang sangatlah kuat, sekuat dengan prediksi terjadinya kiamat pada tahun 2000 atau tahun 2012.

Salah satu pemicunya adalah terkait dengan kondisi dunia yang kini 'kompak' terserang oleh pandemi virus corona.

Baca Juga: Pernah Kepergok Pakai Barang KW Hingga Kena Semprot Agen Hermes Singapura, Syahrini Kembali Bikin Gempar Usai Pamer Tas Rp 2 Miliar, Netizen: Pasti Bala-bala Dajal Langsung Murka

Lalu bagaimana dengan 21 Juni besok? Mengapa begitu kuat dikaitkan dengan prediksi kiamat?

Semua prediksi kiamat yang dianggap akan terjadi pada 21 Juni besok berawal dari sebuah cuitan di Twitter pada awal bulan ini.

Ilmuwan Paolo Tagalogun mencuit tentang teori tanggal akhir dunia berdasarkan dengan kalender suku Maya.

Baca Juga: Nekat Nikahi Janda 2 Anak, Sikap Asli Stefan William Dibongkar Mantan Suami Celine Evangelista, Dirly Idol: Memang Tidak Seharusnya Melarang

Melalui cuitan yang kini sudah dihapus tersebut, Tagalogun menyatakan bahwa prediksi suku Maya bahwa kiamat akan terjadi pada 21 Desember 2012 adalah sebuah kesalahan.

Dia sangat yakin bahwa teori konspirasi yang sudah diyakini oleh berbagai pihak tersebut dibaca dengan cara yang salah, yaitu menggunakan kalendar Gregorian.

Sebaliknya, menurut Tagalogun, seharusnya ramalan suku Maya dibaca dengan "kacamata" kalendar Julian.

Baca Juga: Kabar Gembira, Masjid-masjid di Mekkah Siap Dibuka Lagi untuk Beribadah, Aturan Masuk Sama Persis dengan Indonesia

Dari sinilah kemudian Tagalogun menyebut bahwa kiamat yang diprediksi oleh suku maya terjadi pada 21 Juni, besok.

Cuitan ini langsung saja membuat heboh dengan cuitan Tagalogun yang sudah dicuit ulang hingga ribuan kali.

Salah seorang menulis di Twitter: "Tanggal yang diperkirakan oleh kalender Maya untuk 'akhir dunia' (akhir zaman) sebenarnya minggu depan (21 Juni)."

Baca Juga: Langsung Jawab Keluh Kesah Mahasiswa, Nadiem Makarim Keluarkan Kebijakan Baru, Keringanan UKT Sudah di Depan Mata

Gerhana matahari yang secara kebetulan juga terjadi besok kemudian muncul menjadi sebuah "penguat" dari ramalan tersebut.

"Gerhana matahari pada minggu depan (21 Juni) terjadi pada hari yang sama dengan titik balik matahari musim panas" tulis cuitan lain.

"Bangsa Maya percaya ini adalah titik perubahan besar bagi seluruh umat manusia."

Baca Juga: Kabar Gembira, Masjid-masjid di Mekkah Siap Dibuka Lagi untuk Beribadah, Aturan Masuk Sama Persis dengan Indonesia

Cocokologi ini tentu saja juga terkait dengan kepercayaan lama yang diyakini oleh beberapa orang di beberapa negara bahwa gerhana adalah tanda terjadinya kiamat.

Di India, para penduduk berpuasa selama gerhana matahari. Mereka percaya bahwa setiap makanan yang dimasak pada saat gerhana matahari mengandung racun dan tidak suci.

Selain gerhana, mitos tentang planet Nibiru juga kemudian mencuat seiring dengan ramalan akan terjadinya kiamat pada 21 Juni besok.

Baca Juga: Gara-gara Kelakuan Pembelot, Perang Korea Utara dan Korea Selatan Bakal Berkecamuk Lagi, Selebaran Propaganda Anti Seoul Siap Disebar di Seluruh Area Perbatasan

Orang-orang percaya pada hari itu, planet alien Niburu akan berbenturan dengan dan memusnahkan semua kehidupan di bumi.

Padahal para ilmuwan telah meletakkan teori konspirasi tersebut hanyalah omong kosong belaka, karena tidak ada bukti ilmiah tentang keberadaan planet tersebut.

Mereka mengatakan benda apa pun yang meluncur ke bumi akan terlihat jelas di langit.

Baca Juga: 4 Bulan Proses Perkuliahan Terkena Imbas Pandemi, Mendikbud Keluarkan Kebijakan Terkait Keringanan UKT Mahasiswa, Berikut Skema Persyaratannya

Dalam hal ini, baik astronom dan masyarakat umum akan dapat melihat akhir yang akan datang.

Selain itu, sejarawan menyatakan bangsa Maya tidak pernah meramalkan akhir dunia.

Hanya saja memang kalender mereka yang terkenal hanya memiliki titik perhentian alami yang mencakup ribuan tahun jika merujuk pada kalendar Gregorian.

Artikel ini telah tayang di Intisari dengan judul Ada Apa dengan 21 Juni? Mengapa Banyak Orang Mengaitkannya dengan Kiamat? Benarkah Bukan Semata karena akan Terjadi Gerhana?

(*)

Source : intisari

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x