Hal itu tak lain karena antara Jepang dan AS memiliki perjanjian bersama mengenai pertahanan negara.
Salah satunya adalah jika wilayah Jepang diserang oleh kekuatan asing, maka AS tak akan tinggal diam.
Menanggapi ulah China yang dilakukan hampir setiap hari di wilayah perairan dekat pulau Senkaku sejak pertengahan April 2020 tersebut, Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshihide Suga angkat bicara.
Ia menegaskan bahwa kepulauan Senkaku atau yang disebut China sebagai Pulau Diaoyu itu masuk dalam wilayah kedaulatan Jepang.
"Tidak diragukan lagi wilayah kami secara historis dan hukum internasional. Sangat serius bahwa kegiatan ini berlanjut. Kami akan menanggapi pihak China dengan tegas dan tenang," kata Suga, dikutip dari CNN.
Tak ingin kalah, pada Jumat (19/6/2020), Kementerian Luar Negeri China menentang keras apa yang dikatakan oleh Yoshihide Suga tersebut.
"Pulau Diaoyu dan pulau-pulau afiliasinya adalah bagian yang melekat dari wilayah China, dan itu adalah hak kami untuk melakukan patroli dan kegiatan penegakan hukum di perairan ini."
Bahkan salah satu koran, Global Times yang dikelola oleh Pemerintah China memuat laporan yang berjudul "Konservatif Jepang mengganggu pemulihan hubungan China-Jepang dengan menyulut sengketa Kepulauan Diaoyu."
Laporan itu mengkritik upaya yang sedang berlangsung di prefektur Okinawa Jepang untuk mengubah administrasi kepulauan tersebut.
Hal itu menurut Global Times bisa membuat hubungan baik kedua negara akan retak dan tak memungkiri akan terjadi pertempuran.
Source | : | Sosok.id |
Penulis | : | None |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar