Para Diplomat India berusaha mengecilkan segala kemungkinan tentang ekskalasi akhir, merujuk pada pertemuan para menteri luar negeri Rusia-India-China minggu depan.
Tetapi isu perbatasan tidak dalam agenda itu, karena protokol Covid-19 pertemuan itu akan diselenggarakan secara virtual.
Seorang pakar Tiongkok menyatakan, setiap ekskalasi saat ini hanya bersifat sementara.
Daeng Cheng dari think tank The Heritage Foundation, mengatakan, "Ini adalah konfrontasi antara dua raksasa Asia."
"Mereka berdua terlalu percaya diri dan menolak campur tangan asing, dan bagian paling menakutkan adalah keduanya memiliki senjata nuklir," katanya.
Ketegangan ini telah membara selama berminggu-minggu atas langkah India untuk membangun jalan ke pangkalan udara di Khasmir.
Namun, ini bukanlah satu-satunya masalah yang dibangun China, nyatanya India hanyalah bagian kecil dari upaya hegemoni China, menurut pakar militer.
Pensiunan Letjen India RK Sawhney yang memimpin perang India-China tahun 1962 mengatakan, "ini adalah penindasan besar sejak Xi Jinping berkuasa pada 2013."
Source | : | Sosok.id |
Penulis | : | None |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar