"Setelah enam bulan, saya akan mundur. Saya tak akan lagi menjadi PM. Anda tahu, saya sudah terlalu tua. Sangat, sangat tua," ujar dia.
Anwar Ibrahim: Mahathir Sudah 2 Kali Jadi PM Malaysia, Waktunya "Move On"
Ketua Partai Keadilan Rakyat Anwar Ibrahim mengungkapkan alasan mengapa dia menentang pencalonan Mahathir Mohamad sebagai Perdana Menteri Malaysia.
Anwar merespons kabar bahwa Mahathir berniat menjadi PM selama masa transisi enam bulan, jika koalisi Pakatan Harapan merebut kembali Putrajaya.
Dalam wawancara dengan jurnalis Channel News Asia Melissa Goh, Anwar Ibrahim menyatakan transisi pendek akan membuat tugas PM Malaysia tak efektif.
Dia menjelaskan ketika transisi itu diterapkan, setelah dua bulan publik akan bertanya kapan Mahathir memenuhi janjinya atau apa yang terjadi kemudian.
"Apakah engkau akan punya kabinet yang sama ataukah berubah? Enam bulan itu Anda tidak bisa fokus mereformasi semuanya," jelasnya.
Dilansir Selasa (23/6/2020), dia menolak pencalonan Mahathir Mohamad karena politisi berjuluk Dr M itu sudah dua kali menjadi PM Malaysia.
Yang pertama adalah ketika memimpin Barisan Nasional berkuasa pada 1981-2003. Kemudian yang kedua adalah pada Mei 2018 hingga Februari lalu.
"Menurut saya, dia sudah dua kali jadi PM. Jadi sudah saatnya untuk move on. Ini semata tidak bersifat pribadi," jelas Anwar.