Anak-anak muda yang merasa bebas, berkeliaran sesuka hati dengan sepedanya—berbaur di jalanan dan mengunjungi desa-desa lain.
Sepeda pun dianggap memiliki peran dalam membentuk masa depan.
“Efek sepeda dalam pengembangan kota sangat revolusioner,” ungkap sebuah tulisan yang dipublikasikan pada majalah Sosiologi Amerika pada 1892. Dalam artikel berjudul “Economic and Social Influences of the Bicycle”, penulis memprediksikan kota-kota yang lebih bersih, hijau, tenang, bahagia, sehat, dengan penghuninya yang kerap menghabiskan waktu di luar ruangan.
Berkat sepeda, ia menulis, anak-anak muda “melihat dunia lebih luas dan menjalin kontak dengan banyak orang. Dengan sepeda, mereka terus-menerus berkeliaran di banyak kota di sekitarnya dan tak jarang menjelajahi negara bagian sehingga akrab dengan penduduk di negara lain. Pengalaman semacam itu menghasilkan pertumbuhan energi dan kemandirian karakter……”
Sepeda akhirnya memengaruhi politik dan kebijakan dengan pembukaan jalur-jalur khusus.
Brooklyn membuka jalur sepeda khusus pertama di Amerika pada tahun 1895 dengan rute dari Prospect Park ke Pulau Coney. Sekitar 10.000 pengendara sepeda menggunakannya di hari pertama.
Dua tahun kemudian, New York City memberlakukan kode lalu lintas pertama sebagai tanggapan atas banyaknya pesepeda dengan kecepatan tinggi.
Namun, hal tersebut tidak berlangsung lama. Sebelum dasarwarsa berlalu, roda-roda dan bantalan jok dikombinasikan dengan mesin penggerak untuk membuat kendaraan lebih cepat.
Meski berisik dan tidak murah seperti sepeda, tapi itu lebih menyenangkan untuk dikendarai dan menghasilkan keuntungan lebih banyak.(*)
Artikel ini telah tayang di Nationalgeographic.grid.id dengan judul "Demam Sepeda dan Bagaimana Itu Mengubah Dunia Pada 1890-an?"