Laporan Wartawan Gridhot, Desy Kurniasari
Gridhot.ID - Kapolri Jenderal Pol Idham Azis akan segera pensiun pada Januari 2021 mendatang.
Bursa calon Kapolri pun hingga kini mulai memanas.
Dilansir dari Tribunnews.com, Kapolri Jenderal Idham Azis berbicara mengenai pergantian pucuk pimpinan Polri menjelang dirinya memasuki masa pensiun.
Idhan Aziz meminta seluruh personel Polri tetap menjaga soliditas menjelang pergantian Kapolri pada 2021.
Idham Aziz mengingatkan tak boleh ada anggota yang memiliki mental SMS.
"Pada akhirnya sesuai dengan Presiden marilah kita jaga solidaritas internal kita dengan baik. Jangan SMS, senang melihat teman susah dan susah melihat teman senang," kata Idham Aziz saat merayakan HUT ke-74 Bhayangkara di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu (1/7/2020).
Ia memastikan setiap personel memiliki kesempatan yang sama untuk menduduki kursi Kapolri.
"Gantungkan harapan setinggi langit. Karena semua memiliki kesempatan yang sama dalam memimpin Polri ini," katanya.
Lebih lanjut, Idham Aziz meminta seluruh personel untuk mewaspadai adanya isu liar yang bisa saja berkembang menjelang pergantian Kapolri.
Nantinya isu tersebut bakal mulai memanas dimulai pada bulan September.
"Saya perlu mengingatkan awal-awal ini supaya tidak banyak susupo atau isu yang liar kalau orang palu itu bilang. Semakin ke depan itu nanti semakin tajam. Nanti kalau udah bulan yang ada ber ber ber itu udah mulai tajam," katanya.
Diketahui, Kapolri Jenderal Pol Idham Azis akan memasuki masa pensiun pada Januari 2021 nanti.
Hingga kini, sejumlah nama telah beredar dan masuk ke dalam bursa pengganti Idham Azis.
Sementara itu, melansir Wartakotalive.com, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menilai wajar pernyataan Kapolri yang meminta Korps Bhayangkara menjaga soliditas agar mengurangi tensi panas perebutan pucuk pimpinan Polri.
"IPW melihat wajar saja jika Kapolri Idham Azis sempat melontarkan calon Kapolri baru di HUT Polri."
"Hal ini karena Idham melihat bursa calon di internal kepolisian sudah mulai panas."
"Sehingga dia harus menyikapinya dan Idham sendiri sudah prepare terhadap dinamika ini, meski masa jabatannya masih enam bulan lagi," kata Neta kepada Tribunnews, Jumat (3/7/2020).
Neta mengakui hingga kini masih sulit memprediksi kandidat calon pengganti Idham Azis.
Ia memperkirakan nama-nama kuat pengganti Idham Azis akan mengerucut pada November 2020 nanti.
"Sekarang sangat sulit memprediksi siapa yang paling kuat untuk menjadi Kapolri."
"Nama nama itu akan mengkristal pada November dan saat itulah siapa calon kuat baru bisa diprediksi," jelasnya.
IPW, kata dia, sebelumnya telah mengeluarkan 8 daftar nama terkuat pengganti Idham Azis.
Nama-nama itu muncul berdasarkan hasil pendataan dari figur-fitur yang sering disebut dalam bursa calon Kapolri di kalangan internal kepolisian.
"Kedelapan nama itu sering dijagokan kelompok atau alumninya."
"Yang menarik, dari kedelapan nama itu tidak ada satu pun dari kubu BG (Budi Gunawan)."
"Hal ini disebabkan kader kader bintang tiga dari kubu BG berada di luar Polri," jelasnya.
"Biasanya sangat sulit bagi jenderal yang sudah bertugas di luar Polri untuk masuk ke internal Polri, apalagi untuk masuk bursa calon Kapolri," sambungnya.
Berikut ini kedelapan nama yang menjadi kandidat terkuat pengganti Idham Azis dan alasannya versi IPW:
1. Kabaharkam Komjen Agus Andrianto yang dijagokan alumni Akpol 98 dan dekat dengan keluarga besan Presiden Jokowi.
2. Kabaintelkam Komjen Rycko yang dijagokan sebagian Akpol 88 karena Adimakayasa dan pernah menjadi ajudan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
3. Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar yang dijagokan sebagian Akpol 88 karena sangat populer saat menjadi Kepala Divisi Humas Polri dan dianggap sebagai kuda hitam.
Baca Juga: Sah! Kapolri Idham Azis Mutasi 120 Perwira Tinggi, Dua Wakapolda Ini Alih Jabatan
4. Kabareskrim Komjen Listyo Sigit dijagokan karena sangat dekat dengan Jokowi dan kerap disebut sebagai geng Solo.
5. Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana dijagokan karena sangat dekat dengan Jokowi dan kerap disebut sebagai geng Solo.
6. Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Lufthi yang dijagokan karena sangat dekat dengan Jokowi dan kerap disebut sebagai geng Solo.
7. Kapolda Jawa Timur Irjen Fadil Imran dijagokan Akpol 91 karena sangat dekat dengan Kapolri Idham Azis.
8. Komjen Gatot Eddy Pramono dijagokan karena jabatannya sebagai Wakapolri. (*)