Vasco menambahkan, Munaslub ilegal itu terindikasi akan mengarahkan Partai Berkarya mendukung pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).
"Munaslub ilegal tersebut mau cawe-cawe dukung Jokowi dan mau memecah belah partai," katanya.
Ancam Pecat
Sebelumnya Ketua Umum Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra tak akan segan-segan memecat kader yang menginginkan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) dilangsungkan.
Diketahui, sebagian pengurus partai dan kader-kader membentuk Presidium Penyelemat Partai untuk mempercepat Munaslub.
"Sungguh disayangkan dinamika yang tidak produktif itu semakin dipertontonkan dengan membentuk Presidium Penyelemat Partai Berkarya, yang ironisnya ingin melaksanakan Munaslub. Partai Berkarya belum pernah melaksanakan Munaslub sebelumnya," kata Tommy dalam rapat pleno Partai Berkarya yang disiarkan di saluran YouTube Cendana TV, Rabu (8/7/2020).
Tommy mengatakan, dirinya memahami dinamika di internal partai memiliki nilai positif untuk kemajuan partai sehingga bisa dibicarakan dalam forum.
Namun, dinamika tersebut sudah melewati batas, sehingga ia akan bersikap tegas dengan memberhentikan pengurus partai dan kader-kader yang ikut dalam Presidium Penyelemat Partai tersebut.
"Dengan izin rapat pleno ini dan juga dukungan DPW, nantinya saya akan ambil tindakan tegas untuk mencabut keanggotaan dan mencopot sebagai pengurus dan sebagai anggota majelis tinggi. Hal ini memungkinkan sesuai AD ART," ujarnya.
Ancaman Tommy itu terkait sejumlah kader Partai Berkarya yang tergabung dalam Presidium Penyelamat meminta Dewan Pimpinan Pusat (DPP) mempercepat Munaslub.