Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Tommy Soeharto Dilengserkan Partainya Sendiri, Ini Sosok Baharuddin Andi Picunang Sang Pengganti, Tak Kalah Tajir dari Pangeran Cendana, Tengok Harta Kekayaannya

Desy Kurniasari - Senin, 13 Juli 2020 | 09:42
Tommy Soeharto dan Badaruddin Andi Picunang
Tribunnews.com

Tommy Soeharto dan Badaruddin Andi Picunang

GridHot.ID - Video Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto dan para pengawalnya bubarkan Munaslub Partai Berkarya pendukung Presiden Jokowi beredar viral.

Tommy Soeharto adalah putra mantan Presiden Soeharto yang diketahui mendirikan Partai Berkarya.

Ia membubarkan Musyawarah Nasional Luar Biasa atau Munaslub Partai Berkarya di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (11/7/2020) siang.

Baca Juga: Langsung Turun Gunung, Tommy Soeharto Bubarkan Sendiri Munaslub Ilegal, Ini Kata Ketua DPP Partai Berkarya

Terkait hal tersebut, nama politisi kelahiran Luwu Raya, Sulawesi Selatan, Badaruddin A Picunang, tiba-tiba jadi bahan perbincangan.

Badaruddin A Picunang menjadi salah satu aktor yang berani menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa untuk mengdongkel Tommy Soeharto dari kursi pimpinan.

Namun Munaslub Partai Berkarya yang digagas Badaruddin A Picunang berujung tragis.

Baca Juga: Pangeran Cendana Niat Hati Bikin Sindiran untuk Pemerintahan Jokowi, Tommy Soeharto Justru Kena Skak Mat Sosok Ini: Pemilu Zaman Saya Malah Pemenangnya Satu Orang Saja

Ketua Umum DPP Partai Berkarya, Tommy Soeharto langsung turun gunung membubarkan Musyawarah Luar Biasa (Munaslub) dianggapnya ilegal, Sabtu (11/7/2020) siang.

Munaslub itu diselenggarakan kader yang mengatasnamakan Presidium Penyelamat Partai Berkarya (P3B).

Dalam video yang beredar, Ketua Umum Partai Berkarya, Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, datang didampingi Sekjen Priyo Budi Santoso dan sejumlah kader Partai Berkarya.

Mereka langsung membubarkan Munaslub tersebut.

Ketua DPP Partai Berkarya, Vasco Ruseimy mengatakan, kader tersebut memaksakan untuk menggelar Munaslub. Karena ilegal, Munaslub itu pun dibubarkan langsung oleh Tommy dan Priyo.

Baca Juga: Gabung Tim Mawar Hingga Berhasil Tangkap Tommy Soeharto, Polisi Ini Sempat Menjadi Sorotan, Begini Nasibnya Sekarang di Era Presiden Joko Widodo

"Mereka menggunakan atribut itu ya ilegal, makanya di situ ketua umum turun gunung langsung Pak Tommy beserta Pak Priyo turun gunung datang ke Hotel Kemang itu untuk membubarkan acara itu," kata Vasco saat dihubungi Tribunnews, Sabtu (11/7/2020).

Vasco menjelaskan, Partai Berkarya sebelumnya sudah menggelar rapat pleno dan Rapimnas. Di rapat tersebut diputuskan bahwa tidak ada pergantian kepengurusan DPP.

Selain itu, di rapat pleno dan Rapimnas juga menyepakati diberhentikannya orang-orang yang mengatasnamakan Presidium Penyelamat Partai Berkarya.

Baca Juga: Lahir dalam Lingkaran Keluarga Cendana, Begini Potret Putri Tommy Soeharto yang Tinggal di Singapura, Bak Kakak Beradik dengan Sang Bunda

Ia menyebut orang yang dipecat itu sebagai penggerak P3B, termasuk Badaruddin Andi Picunang.

"Di pleno itu diputuskan bahwa memang orang-orang yang ingin memecah belah partai itu untuk diberhentikan dan diperkuat lagi dengan Rapimnas," ujarnya.

Vasco mengatakan, sebenarnya Tommy dan Priyo telah membuka pintu selebar-lebarnya agar kader partai kembali solid dan tidak pecah. Namun pihak P3B masih memaksakan menggelar Munaslub ilegal tersebut.

"Sampai detik terakhir di Rapimnas Pak Tommy sudah menampumg mereka kembali tapi mereka tetap keukeuh menyelenggarakan Munaslub. Ya sudah kalau gitu harus diberi teguran keras dari ketua umum dan sekjen langsung ke sana," ucapnya.

Video Tommy Soeharto dan Pengawalnya Bubarkan Munaslub Partai Berkarya Pendukung Jokowi

Video Tommy Soeharto dan Pengawalnya Bubarkan Munaslub Partai Berkarya Pendukung Jokowi

Vasco menambahkan, Munaslub ilegal itu terindikasi akan mengarahkan Partai Berkarya mendukung pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).

Baca Juga: Gara-gara Tak Punya Darah Jawa, Artis 80-an Ini Gagal Jadi Menantu Cendana, Nasib Mantan Kekasih Tommy Soeharto Kini Berubah Total Usai Punya 'Cakar' di Senayan

"Munaslub ilegal tersebut mau cawe-cawe dukung Jokowi dan mau memecah belah partai," katanya.

Ancam Pecat

Sebelumnya Ketua Umum Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra tak akan segan-segan memecat kader yang menginginkan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) dilangsungkan.

Diketahui, sebagian pengurus partai dan kader-kader membentuk Presidium Penyelemat Partai untuk mempercepat Munaslub.

"Sungguh disayangkan dinamika yang tidak produktif itu semakin dipertontonkan dengan membentuk Presidium Penyelemat Partai Berkarya, yang ironisnya ingin melaksanakan Munaslub. Partai Berkarya belum pernah melaksanakan Munaslub sebelumnya," kata Tommy dalam rapat pleno Partai Berkarya yang disiarkan di saluran YouTube Cendana TV, Rabu (8/7/2020).

Baca Juga: Dulu Tak Gentar Bersaing dengan Penyanyi Demi Rebut Hati Tommy Soeharto, Aktris Cantik Ini Pernah Telan Pil Pahit Jadi Janda, Hidupnya Kini Berubah Drastis Usai Nikah Lagi dengan Pengusaha

Tommy mengatakan, dirinya memahami dinamika di internal partai memiliki nilai positif untuk kemajuan partai sehingga bisa dibicarakan dalam forum.

Namun, dinamika tersebut sudah melewati batas, sehingga ia akan bersikap tegas dengan memberhentikan pengurus partai dan kader-kader yang ikut dalam Presidium Penyelemat Partai tersebut.

"Dengan izin rapat pleno ini dan juga dukungan DPW, nantinya saya akan ambil tindakan tegas untuk mencabut keanggotaan dan mencopot sebagai pengurus dan sebagai anggota majelis tinggi. Hal ini memungkinkan sesuai AD ART," ujarnya.

Ancaman Tommy itu terkait sejumlah kader Partai Berkarya yang tergabung dalam Presidium Penyelamat meminta Dewan Pimpinan Pusat (DPP) mempercepat Munaslub.

Baca Juga: Akur dengan Keluarga Cendana, Intip Kedekatan Mayangsari dengan Titiek dan Tommy Soeharto, Mulai dari Kembaran Baju Hingga Lempar Senyum Sumringah di Depan Kamera

"Permintaan kader agar Munaslub dipercepat, Insya Allah 30 hari dari hari ini," kata Ketua DPP Partai Berkarya Badaruddin Andi Picunang di Jalan Brawijaya IX, Jakarta Selatan, Kamis (12/3/2020).

Badaruddin mengatakan, ada beberapa permasalahan yang membuat para kader meminta Munaslub dipercepat. Salah satunya, kegagalan Partai Berkarya mencapai parliamentary threshold atau ambang batas parlemen empat persen pada Pemilu 2019.

"Pasca-Pemilu 2019 kondisi Partai Berkarya semakin tidak menentu, karena tidak adanya pedoman teknis dan arahan. Sementara permasalahan internal partai baik di pusat maupun daerah semakin meningkat dari hari ke hari," ujarnya.

Baca Juga: Sempat Jadi Menantu Kesayangan Keluarga Cendana, Wanita Ini Justru Dituding Gondol Uang Rp 100 Miliar Milik Tommy Soeharto, Sampai Minggat ke Singapura untuk Menyelamatkan Diri

Badarudin juga mengatakan, sejumlah kader menilai DPP tidak pernah melakukan evaluasi pasc-Pemilu 2019.

Oleh karenanya, sejumlah kader meminta kepemimpinan Ketua Umum Partai Berkarya Tommy Soeharto, Sekjen Priyo Budi Santoso dan trah Cendana lainnya dievaluasi.

"Saya kira tidak hanya ketum dan sekjen ya, karena ini kolektif, termasuk saya juga boleh dikatakan termasuk di dalamnya intinya, mengelola itu secara kolektif, harus ada pedoman sesuai AD ART," ucapnya.

Siapa Badaruddin A Picunang?

Ketua DPP Berkarya Badaruddin Andi Picunang saat ditemui di Kantor KPU, Jakarta, Jumat (27/7/2018) m

Ketua DPP Berkarya Badaruddin Andi Picunang saat ditemui di Kantor KPU, Jakarta, Jumat (27/7/2018) m

Dirangkum tribun-timur.com, berikut fakta-faktanya:

Baca Juga: Jebloskan Pangeran Cendana ke Penjara, Mantan Anggota Tim Kobra Ini Bukan Sosok Sembarang, Nyalinya Tak Menciut Meski Buruannya Putra Bungsu Seoharto, Mantan Presiden Indonesia

1. Calon Bupati Luwu Timur

Badaruddin A Picunang adalah Calon Bupati Luwu Timur di Pilkada 2015 lalu.

Sayang ia kalah di kontestasi.

2. Harta Kekayaan

Saat Pilkada 2015 lalu, Badaruddin Andi Picunang tercatat sebagai calon bupati terkaya di Sulawesi Selatan.

Kekayaannya tidak main-main.

Baca Juga: Hasilkan Pundi-pundi untuk Pemerintah, Sri mulyani 'Rampas' Uang Rp 1,2 Triliun dari Tommy Soeharto, Begini Ceritanya

Total harta kekayaannya yang disetor ke KPU Rp 255.757.000.000 (Rp 255 miliar).

Badaruddin dikenal sebagai pengusaha muda dari Luwu Raya di pentas nasional.

Namun kekayaan Badaruddin A Picunang tentu belum ada apa-apanya dibandingkan dengan kekayaan Tommy Soeharto.

Badaruddin A Picunang juga mengomentari tindakan Tommy Soeharto yang membubarkan acaranya.

Sebagai Ketua Steering Committee (SC) Munaslub Partai Berkarya, Badaruddin Andi Picunang mengklaim bahwa munaslub yang rencananya akan digelar di Hotel Grand Kemang tersebut merupakan legal.

"Kegiatan munaslub ini kami legal dan orang-orang yang menyatakan munaslub ini ilegal atau tidak konstitusional itu kami abaikan," kata Badarudin dalam konferensi persnya melalui daring, Sabtu (11/7/2020).

Baca Juga: Blokir Uang Senilai Rp 1,2 Triliun di Bank Mandiri, Sri Mulyani Selamatkan Aset Negara dari Klaim Perusahaan Milik Tommy Soeharto: Kami Yakin Dana Itu Hak Pemerintah

Badaruddin mengatakan, tadinya agenda munaslub dijadwalkan digelar pukul 10.00 WIB.

Namun panitia memutuskan untuk menunda kegiatan tersebut usai lokasi munaslub didatangi Tommy Soeharto, sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso dan sekelompok orang berpakaian loreng kuning hitam.

Kendati demikian Badaruddin mengatakan, bahwa munaslub tetap digelar secara terbatas.

"Kami yang merasa waras harus mengalah dan menunda pelaksanaan munaslub untuk beberapa jam dan beberapa jam yang lalu telah kami laksanakan munaslub itu secara terbatas. Namun, tidak mengurangi keabsahan pelaksanaan munaslub ini karena secara administasi telah terpenuhi baik yang hadir kurang lebih 250 orang di Jakarta maupun yang mengikuti secara virtual di seluruh Indonesia," ujarnya.

Baca Juga: Rencana Ambisiusnya Kuasai Dunia Terbongkar, Sosok Mantan Agen Rahasia MI6 Beberkan Modus Spionase China Dibalik Bisnis Perusahaan: Mesin Partai Ada di Mana-mana

Badaruddin mengatakan, pembubaran munaslub yang terjadi pagi tadi merupakan tindakan yang jauh dari sifat demokratis.

Dia mengungkapkan, bahwa DPW dan DPD Partai Berkarya se-Indonesia selama ini juga mengkritisi pimpinan Partai Berkarya pada hasil Rapimnas III di Solo tahun 2018 lalu yang selama ini dinilai tidak adanya kemampuan kepemimpinan yang memadai.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judulSosok Badaruddin, Politisi Tajir dari Makassar yang Mau Ganti Tommy Soeharto di Partai Berkarya(*)

Source :Tribunnews.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x