"Kegiatan munaslub ini kami legal dan orang-orang yang menyatakan munaslub ini ilegal atau tidak konstitusional itu kami abaikan," kata Badarudin dalam konferensi persnya melalui daring, Sabtu (11/7/2020).
Badaruddin mengatakan, tadinya agenda munaslub dijadwalkan digelar pukul 10.00 WIB.
Namun panitia memutuskan untuk menunda kegiatan tersebut usai lokasi munaslub didatangi Tommy Soeharto, sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso dan sekelompok orang berpakaian loreng kuning hitam.
Kendati demikian Badaruddin mengatakan, bahwa munaslub tetap digelar secara terbatas.
"Kami yang merasa waras harus mengalah dan menunda pelaksanaan munaslub untuk beberapa jam dan beberapa jam yang lalu telah kami laksanakan munaslub itu secara terbatas. Namun, tidak mengurangi keabsahan pelaksanaan munaslub ini karena secara administasi telah terpenuhi baik yang hadir kurang lebih 250 orang di Jakarta maupun yang mengikuti secara virtual di seluruh Indonesia," ujarnya.
Badaruddin mengatakan, pembubaran munaslub yang terjadi pagi tadi merupakan tindakan yang jauh dari sifat demokratis.
Dia mengungkapkan, bahwa DPW dan DPD Partai Berkarya se-Indonesia selama ini juga mengkritisi pimpinan Partai Berkarya pada hasil Rapimnas III di Solo tahun 2018 lalu yang selama ini dinilai tidak adanya kemampuan kepemimpinan yang memadai.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judulSosok Badaruddin, Politisi Tajir dari Makassar yang Mau Ganti Tommy Soeharto di Partai Berkarya(*)