Ia menuturkan, majunya Gibran sebagai calon Wali Kota Solo berlandaskan pada hak tersebut.
"Jangan sampai karena Gibran anak seorang presiden, lalu hak-hak politiknya dicabut. Padahal tidak seorang pun di dunia ini yang boleh memilih harus menjadi anaknya siapa," tuturnya.
Tampaknya, Yunarto Wijaya juga tertarik untuk mengomentari tudingan otak kosong melawan kotak kosong yang ditujukan pada Gibran Rakabuming.
Menurutnya, jangan karena Gibran belum pernah terjun ke politik sebelumnya sehingga ia disebut otak kosong.
Hal itu disampaikan Yunarto Wijaya di akun Twitternya.
Ia menyebut kalau tudingan itu tidak perlu didebatkan.
"Apa juga yg mau didebat dari statement RG ttg otak kosong vs kotak kosong?
Khan gak mungkin juga bilang RG "Celana Dalam Kosong" hanya karena dia gak nikah, kecuali emang tujuannya sekedar mencari keriuhan...," tulisnya.