"Ada persepsi yang berkembang di sini, bahkan untuk Presiden Duterte sendiri, bahwa upaya untuk mendapatkan niat baik China tidak dibalas," kata Renato Cruz De Castro, seorang profesor senior dalam studi internasional di Universitas De La Salle di Manila.
Duterte telah mengunjungi China enam kali untuk mendapatkan janji dari Beijing untuk mendanai sejumlah proyek konstruksi besar untuk program tandatangannya, "Pembangunan, Pembangunan, Pembangunan".
Tetapi, saat masa jabatannya hampir berakhir, Duterte tidak banyak menunjukkan keberpihakannya ke China.
Sebagian besar dana yang dijanjikan belum dikirim dan banyak proyek yang mandek hanya pada papan gambar.(*)
Artikel ini telah tayang di Intisari-Online.com dengan judul "Musuh China Bertambah Lagi, Filipina yang Tadinya Bersahabat Berputar Haluan Jadi Penentang China Karena Alasan Ini"
Komentar