Gridhot.ID - Arab Saudi akhirnya mulai memperbolehkan umat muslim melakukan ibadah haji di tahun ini.
Namun banyak aturan baru yang kini arus ditaati oleh para jamaah.
Bahkan Kerajaan Arab Saudi melarang media internasional atau asing meliput musim haji 2020 di Mekkah.
Sebagai gantinya, Arab Saudi menyiarkan rekaman langsung dari Masjidil Haram pada Rabu (29/7/2020) menunjukkan jumlah jamaah haji terbatas.
Mereka bergerak secara terpisah, melakukan tawaf dengan mengitari Ka'bah.
Selama haji, para wanita melupakan tata rias dan parfum serta mengenakan pakaian ihram yang longgar dan penutup kepala.
Laki-laki berpakaian terrycloth putih mulus untuk menyetarakan kesetaraan seluruh jamaah haji.
Termasuk mencegah jamaah kaya membedakan diri mereka dengan pakaian yang lebih mahal.
Selama haji, melakukan tawaf, mengelilingi Ka'bah berlawanan arah jarum jam tujuh kali.
Kemudian berlari kecil antara dua bukit Safa dan Marwa.
Tahun ini, jamaah hanya dapat minum air Zamzam dalam botol plastik.
Kerikil untuk melontar jumrah yang biasanya diambil oleh jamaah di sepanjang rute haji akan disterilkan.
Petugas akan memberi dengan kantong kepada para jamaah haji.
Jamaah juga telah diberi sajadah sendiri dan pakaian khusus selama haji dicampur dengan teknologi nano perak.
Baju ini akan membantu membunuh bakteri dan tahan air.
Mereka juga diberi payung untuk melindungi dari sinar matahari, handuk, sabun, pembersih dan kebutuhan lainnya.
Bahkan, sesi online dalam bahasa yang berbeda tentang apa yang diharapkan pada haji dan aturan yang berlaku.
"Kerajaan Arab Saudi perlu menerapkan langkah-langkah ini agar kita dapat belajar dari pengalaman ini," kata pakar penyakit menular Saudi, Dr Hanan Balkhy
"Kerajaan dan dunia akan belajar bersama apa cara terbaik untuk mengurangi penularan selama ibadah haji ini," kata Balkhy yang juga pejabat WHO, seperti dilansir AP, Rabu (29/7/2020).
Balkhy juga Asisten Direktur Jenderal untuk Divisi resistensi antimikroba di kantor pusat WHO di Jenewa telah bekerja pada misi haji sebelumnya.
Sementara, para jamaah yang mengenakan masker bergerak dalam kelompok kecil setelah berhari-hari dalam isolasi.
Mereka tiba di situs paling suci Islam di Mekkah pada Rabu (29/7/2020) untuk memulai ibadah haji.
Musim haji 2020 ini secara historis unik dengan jumlah jamaah sangat terbatas akibat pandemi virus Corona.
Melaksanakan ibadha haji harus dengan fisik baik.
Secara spiritual untuk selalu redah hati dan membentuk umat Islam.
Alih-alih berdiri dan berdoa di lautan orang-orang dari berbagai negara, jamaah tahun ini harus saling menjauh.
Berdiri terpisah dan bergerak dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 20 orang untuk membatasi paparan virus Corona.
Haji tahun sebelumnya, hal biasa melihat pria mendorong orang tua berkeliling dengan kursi roda untuk menyelesaikan haji.
Atau juga orang tua menggendong anak-anak di punggung mereka.
Komunal 2,5 juta orang dari seluruh dunia, Syiah, Sunni dan sekte Muslim lainnya berdoa bersama, makan bersama dan berdoa bersama.
Hal itu telah lama menjadi bagian dari apa yang menjadikan haji sebagai pengalaman yang sangat menantang, tidak seperti yang lain.
Namun, tahun ini, para jamaah makan sendiri di kamar hotel dan berdoa di tempat yang saling berjauhan.
Pemerintah Saudi menanggung semua biaya perjalanan, akomodasi, makanan, dan perawatan para jamaah haji.
Pengalamannya yag sangat berbeda ini akan menjadi kenangan tersendiri bagi para jamaah haji tahun 2020 ini.
Ammar Khaled, seorang jamaah asal India berusia 29 tahun yang lahir dan besar di Arab Saudi, mengatakan meskipun sendirian di haji, dia berdoa untuk mereka yang dia cintai.
"Kata-kata tidak cukup untuk menjelaskan betapa saya merasa diberkati dan menakjubkan pengaturannya," kata Khaled.
"Mereka telah menentukan setiap tindakan pencegahan yang mungkin kami laksanakan," ujarnya.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah Saudi, pemerintah melarang umat Islam memasuki kerajaan dari luar negeri untuk ikut ibadah haji.
Sebagai gantinya, sedikitnya 1.000 orang yang sudah tinggal di Arab Saudi dipilih untuk haji tahun ini.
Dua pertiga adalah penduduk asing dari 160 kebangsaan berbeda yang biasanya diwakili pada haji.
Sepertiga adalah personel keamanan dan staf medis Saudi.
Para jamaah yang dipilih setelah mendaftar melalui portal online, diharuskan berusia antara 20 dan 50 tahun.
Tanpa penyakit bahwaan dan tidak menunjukkan gejala virus.
Preferensi diberikan kepada mereka yang belum melakukan haji sebelumnya.
Jamaah juga diuji virus Corona, diberikan gelang terhubung ke ponsel mereka dan memantau gerakan merek.
Mereka terus diminta untuk karantina di rumah dan kamar hotel mereka di Mekkah.
Mereka juga akan diminta untuk karantina selama seminggu setelah haji berakhir pada hari Minggu (2/8/20020)
MeKkah ditutup menjelang haji, dan Umrah tetap ditutup.
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Arab Saudi Larang Media Internasional Liput Ibadah Haji 2020, Ini Dia Foto-fotonya.
(*)