Dari sisi perdagangan, negara di kawasan Asia yg resesi juga punya peran strategis sebagai hub produk ekspor Indonesia sebelum masuk ke China. Risiko yang muncul, permintaan ekspor Indonesia bisa menjadi turun.
"Bahkan, neraca dagang Indonesia meskipun surplus tapi mencerminkan adanya tekanan pada sisi ekspor sepanjang Januari 2020 - Juni 2020 minus 5,49% yoy," tambahnya.
Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa pulih lebih lama. Dalam skenario terburuk, ekonomi Indonesia bahkan bisa pulih dalam skenario L-shaped. Untuk itu, Bhima pun mengimbau agar stimulus PEN yang dianggarkan oleh pemerintah bisa cepat terealisasikan.
"Jika stimulus PEN belum terealisasi dengan cepat maka bisa lebih lama pemulihannya dan bisa L shaped sulit kembali ke 5%," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Bayang-bayang resesi ekonomi menghantui Indonesia pada kuartal III 2020"
(*)