Terlihat 200-an petani yang tergabung dalam Serikat Petani Simalingkar Dan Mencirim Bersatu saling berpelukan satu dengan yang lain.
Petani yang tidak ikut berangkat memberikan kata-kata semangat kepada para petani yang berangkat menuju Jakarta.
"Semangat ya, semangat kalian semua," teriak seorang ibu kepada ratusan petani yang bergerak menuju Istana.
"Hidup petani," balasnya teriak.
Pengamatan TribunMedan, sekitar pukul 14.50 WIB, para petani yang terdiri dari para pria, ibu, hingga nenek renta terlihat berjalan dari arah Simalingka.
Mereka menyusuri Jalan Jamin Ginting dengan berjalan kaki dan berkumpul tepat di bawah Fly Over Jamin Ginting.
Saat berjalan, para petani tersebut memakai spanduk yang dikalungkan di badannya yang bertuliskan "Negara harus lindungi Petani, "Kami Percaya Presiden Jokowi Masih Punya Hati Nurani Untuk Masyarakat", "Bubarkan PTPN II"
Dewan Pembina Serikat Petani Simalingkar Dan Mencirim Bersatu, Aris Wiyono, menyebutkan aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap pemerintah.
Karena, areal lahan dan tempat tinggal mereka sejak 1951 telah digusur paksa oleh korporasi PTPN II.
Ia menyebutkan para petani yang digusur tersebut berasal dari Dusun Bekala Desa Simalingkar A dan Desa Sei Mencirim, Kabupaten Deliserdang.