Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Rugi Besar Harga Jual Tak Sebanding dengan Modal, Petani Tomat Lakukan Protes Buang Hasil Panen ke Jalanan, Maman: Biaya Upah Pemetiknya Tidak Bisa Kami Bayar

Desy Kurniasari - Minggu, 09 Agustus 2020 | 11:13
Tomat dibuang ke jalanan di Pagaralam, Sumatera Selatan
sripoku

Tomat dibuang ke jalanan di Pagaralam, Sumatera Selatan

"Aksi kita hari ini adalah aksi jalan kaki ke Jakarta terkait penanganan kasus konflik agraria yang tak kunjung selesai di Sumatera Utara ini"

Baca Juga: Keluyuran ke Tempat Hiburan Malam Saat Pandemi Covid-19, 2 Anggota Brimob Babak Belur Dihajar Oknum DPRD Sumut, Kapolresta Medan Jelaskan Penyebab Keributan

"Terutama dari kami dari Serikat Petani Simalingkar Bersatu dan Mencirim Bersatu," tuturnya saat diwawancarai Tribun.

Lebih lanjut ia menerangkan bahwa luas area yang berkonflik yang tergabung dalam SPSB dengan PTPN II seluas kurang lehih 854 Ha dan area petani yang tergabung STMB seluas kurang lebih 80 Ha.

Aris menyebutkan bahwa penggusuran yang terjadi kepada ribuan warga di kedua desa tersebut yang dilakukan oleh pengusaha bersama preman dan oknum.

Tomat dibuang ke jalanan di Pagaralam, Sumatera Selatan

Tomat dibuang ke jalanan di Pagaralam, Sumatera Selatan

"Terkait sertifikat hak milik, artinya ini ada ketidakadilan dan pemerintah daerah diam"

Baca Juga: 7 Bulan Lulus Dari Kampus Ternama di Indoensia, Mahasiswa Ini Pilih Pulang Kampung untuk Jadi Petani, Ternyata Ini Alasannya

"Kemudian para pengusaha sudah berkonspirasi jahat dengan beberapa oknum tentunya di lingkungan aparat dan preman"

"Sehingga ini jadi kekuatan layrn untuk melawan masyarakat petani," tuturnya.

Ia menegaskan, pihaknya lakukan aksi jalan kaki ini untuk bertemu Jokowi supaya turun tangan menyelesaikan konflik agraria yang merugikan rakyat kecil.

Baca Juga: Petani dan Nelayan Merana di Tengah Wabah Corona, Pemerintah Gelontorkan 34 Triliun Subsidi Bunga Kredit, Jokowi: Saya Kira Sudah Berjalan

"Ini yang kemudian aksi jalan kaki dari Medan kami lakukan, intinya adalah untuk mencari keadilan untuk keberlangsungan hidup anak cucu," jelas Aris.

Source :Wartakotalive

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x