Lebih lanjut, Oojes mengatakan hal itu harus dikenakan sanksi bagi yang melanggar peraturan ESCAS.
"Diantaranya dalah mencabut izin, sistem ini tidak akan secara efektif melindungi hewan dari penyembelihan brutal," katanya.
Dalam laporan berita ABC News, LSM Animals Australia menolak untuk menunjukkan bukti gambar dan video yang dilaporkannya itu.
Hentikan Ekspor
Beberapa eksportir hewan ternak yang telah melihat rekaman tersebut, dan satu perusahaan telah menghentikan sementara ekspor sapi ke tempat yang diduga bermasalah itu.
Pernyataan itu merujuk pada laporan yang dikemukkan oleh Dewan Eksportir Peternakan Australia (ALEC).
Kepala eksekutif ALEC, Mark Harvey-Sutton mengatakan gambar-gambar itu 'menyedihkan' dan menunjukkan apa yang tampak seperti sapi Australia yang diikat dengan tali.
Kemudian, lehernya sapi itu dipotong tanpa dilakukan pemingsanan atau dikejutkan dengan listrik sebelum dilakukan peyembelihan.
"Dalam situasi ini, tampaknya itu dilakukan mungkin oleh orang yang tidak berpengalaman, tetapi tentunya di luar kendali normal yang ada di Indonesia," katanya.
Menurutnya, beberapa video dan 'sejumlah besar' foto, diambil antara 30 Juli 2020 dan 5 Agustus 2020, menunjukkan 10 sapi di fasilitas tersebut.