“Baik Beijing dan Washington, bagaimanapun, tidak mungkin menjadikan ini masalah dengan Singapura karena ada masalah yang lebih besar yang dipertaruhkan. Singapura saat ini menempati posisi yang sangat menguntungkan dalam kaitannya dengan hubungan ekonomi dengan Cina. Saya yakin tidak ada pihak yang ingin merusak hubungan, ”Chong dari RSIS menambahkan.
Yeo menerima bantuan konsuler dan menghadapi satu tuduhan beroperasi secara ilegal sebagai agen asing. Dia akan menghadapi hukuman pada 9 Oktober.
Sebagai pelaku pertama kali, dia diperkirakan akan menerima hukuman penjara kurang dari maksimum 10 tahun seperti yang dituduhkan.
Pria berusia 39 tahun itu adalah orang Singapura pertama sejak 1998 yang ditangkap bekerja untuk badan intelijen asing.
Namun kasus Yeo adalah insiden spionase ketiga di Singapura sejak 2017 yang melibatkan individu yang memiliki hubungan dengan akademisi.
Héctor Alejandro Cabrera Fuentes, seorang ahli mikrobiologi dan spesialis jantung Meksiko yang memegang jabatan di Sekolah Kedokteran Duke-NUS di Singapura, ditangkap di kota Miami, AS pada Februari karena dicurigai menjadi mata-mata bagi pemerintah Rusia. (*)
Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judul "Lagi! Seorang Mata-mata China Tertangkap di AS, Mahasiswa S2 Asal Singapura Mengaku Telah Bongkar Cara Pembuatan Jet Tempur F-35B AS ke Pemerintah Tiongkok "
Komentar